Mohon tunggu...
KOMENTAR
Financial

Investasi Asuransi Jiwa Ibarat 'Beli Kucing Dalam Karung"?

22 Februari 2020   04:21 Diperbarui: 22 Februari 2020   04:21 130 0
(Beberapa Perilaku Konsumen Yang Rugikan Diri Sendiri)

Beli Kucing Dalam Karung ? dan kucing apa yang didapat ?
Apakah kucing Anggora yang anggun, kucing Persia yang manis atau kucing kampung yang nakal  bahkan "Kucing Garong" yang Rampok Uang Anda ?

Suatu transaksi jual beli dapat terjadi bila ada kesepakatan dari kedua belah pihak, maka kedua belah pihak ada Andil yang sama bila terjadi perselisihan dan sengketa akibat  transaksi jual beli tersebut.
Tidak hanya Penjual saja yang disalahkan, tetapi Pembeli juga dapat disalahkan.
Berikut beberapa perilaku konsumen Pembeli yang salah hingga rugikan diri sendiri :

1. Gengsi

Saat ini motif membeli Asuransi Jiwa dengan Investasi ada yang didasarkan oleh Gengsi dan ikut-ikutan tidak mau kalah bersaing bahkan ada yang Jor-joran atau Adu Besar-besaran Jumlah Pertanggungan ada yang 8 Milyar, 10 Milyar dan bahkan hingga 20 Milyar dan seterusnya.

Banyak konsumen yang tidak sadar bahwa semakin tinggi jumlah Pertanggungan maka semakin besar Jumlah Premi yang dibayarkan.
Bahkan bisa jadi konsumen gengsi itu tidak tahu manfaat apa saja yang dia beli dan belum tentu dia butuhkan, jadi seperti pemborosan hambur-hamburkan uang.

2. Fanatisme

Fanatisme adalah paham atau perilaku yang menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu secara berlebihan.
Bisa dikatakan seseorang yang Fanatik memiliki  standar yang ketat dalam pola pikirnya dan cenderung tidak mau mendengarkan opini maupun ide yang dianggap bertentangan.

Seperti kasus Jiwasraya bahwa konsumen terlalu tertarik dan terlalu yakin dengan BUMN yang diyakini tidak bakal Bangkrut.
Betul BUMN tidak bakal Bangkrut namun konsumen tidak paham bahwa yang dibelinya itu Produk Investasi (JS Saving Plan) dan Investasi itu hakikatnya dan sifatnya Spekulasi bisa Untung dan bisa Rugi bahkan Bangkrut.
Dan hingga saat ini Tidak ada satupun Produk Asuransi yang bisa Jamin suatu Investasi.

3. Angkuh

Biasanya konsumen yang mampu beli produk investasi asuransi adalah golongan "the have" atau orang kaya sudah mapan dan berlebihan hidup nya.
Nah mereka ini biasanya terlalu yakin bahkan yang paling benar dan pintar yang terbukti hidupnya sukses.
Jadi tidak bisa dipengaruhi atau diberi nasehat oleh konsultan asuransi dan investasi.

4. Serakah

Konsumen tipe serakah ini selalu tergiur dengan iming-iming keuntungan yang tinggi.
Bahkan ada yang sampai jadi Agen Asuransi Dadakan Model "Tahu Bulat Di Goreng Dadakan" demi Dapatkan Komisi Agen  hingga 50% dari Preminya sendiri.
Tanpa dia sadari kalau dia telah masuk "Jebakan Batman"

5. Judge by the cover (Menilai sesuatu dari Penampilan saja).

Konsumen tipe ini hanya percaya pada Matanya saja dan tidak dipikir dengan analisa juga dipikir berulang-ulang atau dipertimbangkan.
Terbukti banyak konsumen korban gagal bayar produk JS Saving Plan Jiwanya berasal dari Bancassurance atau beli dari Bank yang megah gedung-gedungnya dan keren, tapi malah uangnya bakal hilang dan mungkin tidak kembali.
Jadi Bermasalah tidak ada kejelasan kapan uangnya kembali.

6. Underestimate (terlalu meremehkan konsultan asuransi)

Konsumen tipe ini merasa "Kasta" nya lebih tinggi atau Derajatnya Lebih Tinggi.
Jadi sering meremehkan orang lain dan juga Konsultan Asuransi yang berniat baik berikan info dan petunjuk agar harta dan uangnya terlindungi serta terselamatkan.

Penutup dan Saran

"Second Opinion" atau Pendapat Kedua dari Ahli atau Konsultan Asuransi yang Independen dan Obyektif adalah sangat penting untuk Melindungi Asset Harta dan Uang Anda agar Tidak Alami Kerugian.

Saat ini konsumen bisa mencarinya via browsing atau Googling untuk mencari tahu.
Dan saya sudah sediakan mengisi konten khusus info perihal Asuransi pada Account Saya di Blog Kompasiana.Com agar konsumen menjadi lebih pintar dalam Berasuransi.

Dari beberapa tulisan perihal Asuransi di Kompasiana.Com,  saya bundling juga sudah diterbitkan Buku berjudul "Keluarga Asuransi" versi E-Book pada Apps "Wattpad"

Atau anda bisa langsung hubungi saya disini.

Terima kasih dan "Semangat Pagi"

Salam hormat,
Robert Setiadji
Penulis Media Online Terverifikasi
(Verified Blogger)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun