Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Istilah Unik dari Etnis Minangkabau Sumbar

9 Agustus 2010   03:44 Diperbarui: 4 April 2017   18:21 1444 0
Kata Pengatar

Setelah berziarah keMakam Peluarga di Padang Panjang Sumatera Barat hari sabtu 7 Agustus 2010, saya memiliki kesempatan untuk bertualang ke Kota  Bukittinggi dan Padang untuk berburu koleksi unik. Penjelasan apa itu koleksdi unik sudah saya tampilkan linformasi lengkap dengan ilustrasi terkait  didalam blog Internet saya yang lama hhtp://uniquecollection.wordpress.com dan blog yang baru karena yang lama hampir penuh hhtp://www. iwansuandy.wordpress.com . Bertualang dan berburu koleksi unik untuk melengkapi karya tulis saya di blog berjudul" Kisah Perluangan Dr Iwan Berburu Koleski Unik", Pada pertualang kali ini saya masih mernemukan beberapa koleksi Unik yang menarik. Salah satu koleksi menarik yang sangat informatif adalah Buku terbitan Ikatan Alumni SMA Negeri Satu Payakumbuh edisi ke IV tahun 1987,kota yang terletak hampir 40 km dari Bukittinggi, kota kelahiran Ayah saya dan pendiri Kompas ,Intisari dan PT.Gramedia, Bapak almarhum PK Oyong teman satu sekolah MULO sebelum perang diKota Padang yang sudah saya tulis ceritanya. Buku unik ini saya temukan di Kota Padang diToko Buku Bekas di Pasar Raya Padang, yang dengan Redho Allah tidak runtuh saat Gempa Besar di Sumbar 2009, seluruh bangunan pasar disekitarnya hancur dan  amblas termasuk bekas Rumah Pribadi saya yang sudah dijual dan dijadikan Hotel Ambacang ,Tuhan Maha Adil Toko Rakyat Kecil diselamat-kanNYA.

Buku Unik tersebut diatas diantaranya memuat beberapa artikel yang membahas keunikan bahasa etnis M8inanghkabau, sebagian besar sudah saya pahami sebagai putra Minangkabau walaupun bukan etnis asli Minangkabau tetapi Eyang Putri saya adalah Putri Minang Asli kelahiran Kabupaten  Pesisir Selatan Painan dang Eyang kakung saya adalah pemeluk Agama Islam pertama dari etnis Tionghoa yang merantau dari Filipina ke Indonesia. Walaupun demikian masih ada juga istilah Minangkabau yang unik yang baru saya ketahui dari buku unik tersebut.

Marilah seluruh Warga Minangkabau menikmati dan bernostalgia dengan istilah-istilah Kampuang(kampung) Halaman nan (yang Jau(jauh) dimato(mato) nan kito(kita) cinto(cinta), sedangkan bagi pembaca yang bukan warga Minang perlu memahami dan menikmati keunikan istilah Minang dibawah ini,khusus bagi yang bertugas dan berdagang di Nagari (Keluruhan) Minangkabau dapat memahaminya dan jadi betah tinggal di provinsi yang sangat Indah dan unik tersebut.

Pada saat saya baru saja mendarat di Lapangan terbang Baru yang diberi nama Lapangan Internasional M inangkabau yang berjarak lebih kurang 20 km dari kota Padang menju ke Kota Lubuk Alung Kabupaten Priaman(sekarang Pariaman ,yang kena gempa besar juga tahun 2009-pen) dekat Nagari (kelurahan ) Sicincin belok ke kiri menuju pinggir patai, dulunya lapangan terbang lama mlik Angkatan Udara namanya Tabing (artinya Tebing), saya melihat sebuah toko Etnis Minang dekat Ai Tawa(Air Tawar) denang nama TANGKELEK (artinya Bakyak = sandal etnis yang dibuat dari kayu).

Saya harap artikel yang pendek(singkat ) ini dapat menghibur para perantau Minangkabau yang berada diseluruh dunia kecualai Angkasa Luar, dan begitu juga para pembaca yang ingin tahu dan sedang bekerja atau berdagang di Tanah Minang khususnya di nagari(kampung) diseluruh tanah Minangkabau.

Mohon maaf bila karya tulis ini tidak "perfect"  karena saya bukan typy manusia "perfectionist" penuh keterbatasan, oleh karena itu koreksi dan masukan daris eluruh pembaca sangat dsaya harapkan terima kasih untuk itu.

Saya mengucapkan terima kasih atas karya tulsi putre-putri Minangkabau Alumni SMA I Payakubuh yang telah memebrikan banyak informasi tentang Kampuang Halaman ita Minagkabau Ta Cinto, harap ambo (saya) dibari(diberi ) izin mencuplik beberapa istilah Minag dalam  Buku terbitan Alumni tersebut yang sangat menarik hati.

Jakarta 9 Agustus 2010

Dr Iwan Suwandy,MHA

I. Istilah Minang Terkait Transportasi Dan lalu Lintas

1. Istilah transportasi  Kendaraan Bermotor di Alam Minag kabau

1) Lego Kambing ( Laga Kambing) artinya Kendaraan bermotor tabrakan seperti Kambing berlaga (diadu) Kepala lawan Kepala ,jadi Bagian Depan kendaraan bermoto saling bertabrakan. ( Banyak pejabat Lalulintas dan POLRI di Sumbar jadi kelabakan ,karena istilah yang tepat adalah Tabrakan Depan-pen)

2) Oto Jatuah Kudo ( Mobil Jatuh Kuda) arti Kendaraan bermodtor Slip terjatuh sendir tanpa ada tabrakan istilah betwainya Mobil ban pecah,Slip atau tergelincir jalan licin dan hilang kendali, mungfkin ini diartikan sama dengan kuda dari kereta Dokar,Andong atau  Delman tanpa ada tabrakan jatuh sendiri,mungkin karena,roda patah, slip atau kecapaen kurang makan atau bebannya terlalu berat)

3) Kaliang Jatuah (Orang Keling-India Hitam jatuh)

Menurut penulisnya S.D.Ananta dalam buku Alumni SMA negeri Satu Payakumbuh 1887,hal 16 " Kan Lah samo tau awak( Akan bersama kita ketahui), nan (yang) Bhaso lain Nagari Lain Bahasonyo( Bahasa Negeri lain ,lain pulalah Bahasanya), Lain lubuak(lubuk) lain ikan nyo(ikannya),lain padang lain bilalang(belalang) kecek(kta) papatah awak(papatah kita).Bhahaso (Bahasa) nan (yang ) Kito (kita)pakai kalau indak(tidak ) dibiasokan (dibiasakan ) ,jangga(jnaggal) tadanga (terdengar ) dek (oleh) urang(orang) lain.

Ada seorang turunan India di Minangkabau disebut sebagai Orang Kaliang alias Keling atau Killing man begitu kata beberapa teman saya, walupun ia bukan pembunuh, tetapi berprofesi sebagai tukang jahit dan  yang jualan rempah-rempah ,maksudnya etnis india yang kulitnya hitam( dulu guru saya juga diberi gelar yang sang sama tapi dengan istilah berbeda Pak Kalek artinya sepat tidak manis-pen)

Kaliang Jatuah artinya Orang Keling terjatuh, kisahnya saat sebuah Truk yang terbuka belakangnya buat diisi baarang-barang dagangan berangkat dari Padang Panjang ke Bukittinggi untuk selanjutnya ke Payakumbuh berangkat ,seorang etnis India alias Orang Keling  saat pergolakan PRRI sangat terbatas transportasi, karena sudah penuh truk di kursi depan, ditengah jalan seorang Keling hendak menumpang dengan bergantungan naik saat mobil berjalan merangkak akibat tanjakan ke Kotabaru,sebuah desa yang tinggi dikaki Gunung Merapi, orang Keling naik ditarik stokarsaat mobil jalan seperti BUs KOta diJakrta dulu dan ia bergantungan pada barang-barang. Saat pendakian sangat menanjak truk hampir mundur dan ini berbahaya sebab barang-barang akan menusuk peruk orang Keling yang begelantungan tersebut yang tidak diketahui supir, Stokat berteriak kuat-kuat " Kaliang Jatuah"(Keling Jatuh), maka supir menancap gas sekuat-kuatnya sehingga selamat, setelah sampai di Bukititinggi, sang supir bertanya, mana uang biaya penumpang orang keling itu (Mano sewanyo urang kaliang tu), sang stokar berdusta, sudah saya katakan (alaa den katokan ) Kaliang Jatuah Oi! jadi inyo (ia) indak ado lai(tidak ada lagi) , tertipulah sang supir, sebenarnya biaya ikut ngompreng sudah dibayar padanya, setelah itu istilah Kaliang Jatuah jadi istilah unik diMinangkabau untuk orang yang nompreng tidak bayar ,seperti banyak dikerraapi Bogor Jakarta, naik atap tanpa bayar, bagaimana kita pakai istilah itu di Jakarta "Kaliang Jatuah" terserah anda.

2.Istilah Minang Terkait Sepak Bola

1) Ais dan Duo Bale Pas

Ais tersebut karena anak-anak minang tidak mampu berbahasa Inggris, mereka dengar reportte radio berkata" Hand Ball" ,sungguh ironis malah jadi Ais-Ais teriaknya,minta diberikan hubukm duabelas Pas alias pinalti atau Dua Bale Pas  (tendangan Pinalti jaraknya dua belas langkah pas atau tepat dari gawang atau sekarang disebut titik pinalti-pen)

2) Paku Kakinyo

Paku kakinya artinya Tahan Kaki lawan agar tidak dapat bergerak, dalam bahasa minang terkait hal sepakbola ini adalah " Kok Kabarek  rasonya malawan (Apabilas rasa berat untuk melawan) kai urang (orang,maksudnya lawan) paku kakinyo (diblok kakinya), lah tengkak se inyo la tu mah ( sehingga akan membuat ia  pincang )

3. Istilah Minang Terkait Makanan

1) Gulai Paku (pakis)

Gulai Paku (pakis) kato orang siko (orang disini), kok ditkang kayu aritainyo (kalau pada tukang kayu artinya) tenau(tentu ) Basi nan malakok ka tongak (besi yang dipatek melekat pada tonggak)

2) Lantak Makan.dan Dindiang Makan(Tancap dan dinding Makan)

Baso (Basa) basi dalam (pada waktu) makan adolo(adalah) nan (yang ) takak tu(seprtiitu), Jan(jangan) mlau makan. Kok malu dindiang mnakan(kalau malau dinding makan), kok inda9JIKA TIDAK) MALU LANTAK MAKAN (TANCAP AKATU SIKAT MAKANNYA). Artinyo (artinya ) KAN ADO DUO (ada dua). lANTAK MAKAN, MAKAN BANALAH (makanlah yang sungguh-sungguhnya)  ATAU MEMANG MAKAN LANTAK (makan sebanyk-banyaknya), KAYU NAN (YANG ) DI PANCANGKAN TAGAK LURUIH(tegak luruh )  KE TANAH, NAMONYA (namanya ) DI lANTAK. DINDIANG MAKAN artinya makan dibalik didinding  , sehingga tidak tidak kelihatan orang lain, ATAU DIDING MAKAN maksuiknyo (maksudnya)  BULIAH JUO MANYUIK (boleh untuk sembunyi )  .  IInilah dialek etnis mMinagkabau kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota(Desa).

4.Istilah MinangKabau Sehari-hari

Untuk mengetahui Istilah Minagkabau ysehari-hari, telah di susun oleh Tan (sutan) Pono dalam srtikel yang berjudul  KAMUS USANG .

1)Bakua,pekek,katidisng = bakul,wadah yg alasnyo perdegi empat atasnya bulat,terbuar dari anyaman pandan atau rumput ,membawanya biasanya(pada umumnya) dijunjung (diatas kepala)

2)Kambuik,kombuk ,katenteng,kibang =wadah seperti bakul tapi kecil bertali,membawanya disandang atau dijinjing (sat ini seperti alat penyandang handphone-pen)

3)uncang,kampia,kaduik = wadah bentuknya pipih ada yang bertutup biasanya berisih sirih pinang (saya jadi ingat uncang nenek saya biasanya untuk menyimpan duit,di pasang diikat pinggang-pen)

4)Ratak,rotak = retak,belum pecah (sering digunakan dalam hubunga suami isteri atau persaudaraan, katanya laki bini la ratak ,maksunga hubungan suami isteri sudah retak -pen)

6)Biang = hampir berlubang atau tipis ( di betawi lain lagi artinya seperti biang kerok  -pen)

7)Tambuak,tobuak,posuak,tirih,balubang = berlubang (sering dipergunakan dalam istilah srawaknyanyo la tabuak ,maksudnua jelananya sudah tembus berlubang,kalau tirih atau tiris pada perahu-pen)

8)Tekong,cupak,galuak = muk ( artinya satu gelas atau alat ukur beras atau beli kacang rebus alias kacang abui-pen)

9)Pagu,salang = loteng

10)Sigai= tangga dari betung ( bambu-pen) yang rantinya tidak dipotong habis biasanya untuk memnajt pohon enau

11)Engge= tempat tidur

12)Gobe= selimut

13)Tika + tilam (tikar, contoh kamngala tia tu mai lai awak arti nya gelarlah tidakr maen kartu kita lagi-pen)

5. Istilah Minang dari Ayah saya

1) Luruih Kuruih artinya lurus kurus maksudnya bila pedagang jujur  atau lurus seratus persen memberi tahu modalnya ,ia pasti akan lurus Badan kurus alias miskin, Ini bukan berarti bengkok atau menipu tetapi jadi pedagang harus mampu berbelok-belok tapi tidak keluar dari jalan atau melanggar aturan atu hkum yang berlaku,hukum dunia dan akhirat.

2) jaan jantung pisang artinya jangan jantungnya seperti jantung buah pisang ,lunak harus tegar tidak mudah cemas dan takut menghadapi perobahan ekonomoi dan nilai tukar uarang bila ingin jadi pedagang. (saya jantung pisang dan tak mampu menjalankan sikap luruih kuruih,makayana jadi pengarang, petualang dan koleksi benda unik saja.

6.  Lagu Minang dari Penulis Sebagai Penutup

Ruma Gadang (Rumah Besar) nan sambilang ruang (yang sembilan kamarnya atau ruangannya)

Pusako Bundo (pusaka Ibu) sajak dulunya (sejak dulunya)

Bilo den kanang (bIla ku Ingat )

Hati den ka Ibo (hati saya akan iba)

Tabayang bayang (terbayang-bayang  ) diruang mato ( didepang mata)

SELESAI @HAK CIPTA Dr IWAN S 2010.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun