Batagor disematkan sebagai nama penganan berbahan dasar tepung tapioka ini. Batagor merupakan kependekan dari Baso Tahu Goreng. Penamaan ini konon katanya, mengambil keuntungan dari popularitas Baso Tahu. Keduanya memang berbahan dasar yang sama. Yang membedakannya hanya cara pengolahannya. Bila baso tahu disajikan dengan cara dikukus, batagor dihidangkan setelah digoreng terlebih dahulu.
Menurut sebuah cerita, batagor merupakan produk makanan yang muncul dari ketidaksengajaan. Suatu hari, seorang pedagang baso tahu gagal meracik adonan untuk dagangannya. Tak ingin adonan itu terbuang percuma, ia menggorengnya. Hasil "inovasi" ini lantas ia bagikan kepada tetangga terdekatnya. Tentu mereka dengan senang hati menerimanya. Mereka mengucap terima kasih sambil memberi pujian, bahwa makanan itu begitu lezat.
Testimoni tetangga dekat, pada jenis makanan baru itu menguatkan tekad sang pedagang. Sejak itu, ia memutuskan untuk memproduksi secara masal makanan "gagal" itu. Masyarakat menyambut baik kehadiran batagor. Dagangannya laku keras. Usahanya terus berkembang. Dan kita tahu, bisnis baru ini membuat sang pedagang naik kelas.Semula ia hanya pedagang baso tahu. Batagor mengantarnya meraih sebutan sebagai pengusaha sukses .