Ada asumsi yang berkembang, bahwa pembangunan infrastruktur di Pulau Jawa makin menghasilkan jurang perbedaan yang semakin menganga antara Jawa dan Luar Jawa. Baik itu pembangunan jalan raya, maupun jalur kereta api. Apakah asumsi demikian benar adanya? Atau apa sesungguhnya yang terjadi?
Pertanyaan demikian, semakin menggelitik setelah saya berkesempatan dalam mudik lebaran kemarin singgah di Provinsi Lampung. Persinggahan yang meliputi perjalanan di hampir seluruh ruas jalan raya yang berada di Provinsi Lampung tersebut. Meliputi, antara Daerah Bakauheni-Mesuji melalui jalur tengah, Bakauheni-Mesuji melalui jalur Timur, Bandar Jaya-Sukadana melalui Kota Gajah, Metro dan perjalanan antara Bandar Lampung hingga Kota Agung melalui jalur Selatan. Seluruh jalan raya yang saya lalui mulus dan luas. Tak ada bedanya dengan jalan raya yang berada di Pulau Jawa. Apakah itu, melalui Jalur Pantura maupun Jalur Selatan Pulau Jawa.