Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Seulas Cerita dari Rote

7 Desember 2023   15:17 Diperbarui: 7 Desember 2023   21:58 190 5
Sorot matanya menatap ke arahku dengan sungging sederhana di bibirnya. Tak ada rapalan khusus untuk bisa menyeberangi laut katanya, cukup cari ikan banyak-banyak biar bisa menyambung hidup esok hari. Di sepanjang jembatan kayu, aku melihat para pekerja alam mempertaruhkan hidup dengan perahu milik mereka, bahkan beberapa diantaranya sudah ringkih sekali untuk menahan hantaman ombak sana-sini. Aku mengakhiri langkah pada sebuah perahu tua di sisi kanan dermaga. Disana ada seorang Bapak dengan secangkir kopi di atas telenan kayu dan sebilah sabit di sampingnya, Pak Tolu namanya.

“Mau melaut, Pak?” Tanyaku

“Iya Bu, sedang memanaskan mesin.” Jawabnya

“Saya boleh ikut, Pak?” Sahutku

“Boleh saja, tapi ya perahunya begini, tidak bersih.” Ucapnya

“Tidak masalah Pak, saya mau tahu bagaimana caranya menangkap ikan, selama ini makannya saja saya yang tahu.” Ucapku sembari tertawa kecil bersamanya

“Tidak semua nelayan pulang membawa hasil tangkapan, Bu. Karena Butuh waktu dua sampai tiga hari di tengah laut baru bisa pulang membawa banyak ikan. Kalau seperti saya ini, ya melaut untuk makan sehari habis sehari saja. Kalau untuk bermalam di laut sudah tidak tahan dengan anginnya.” Ucapnya di tengah perjalanan menuju perut laut.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun