Waktu pertama kali saya periksa di ruang rawat inap, pasien kelihatan anemis, dan pada pemeriksaan fisik, hatinya teraba membesar, berbenjol dan keras. Mengetahui ini saya bergumam dalam hati, "hhmm kamnker payudara Ibu ini sudah menyebar ke hatinya," dan lalu saya tanyakan, "apa Ibu sudah tahu bahwa hati Ibu membesar?" "Sudah dokter, sudah cukup lama juga diberitahu oleh dokter yang merawat saya sebelumnya, dan saya juga sudah tahu kanker payudara saya sudah menyebar ke hati saya," jawab sang pasien dengan tenang,
Dan, karena ingin tahu lebih lanjut riwayat penyakit pasien ini, saya bertanya, " kapan Ibu pertama kali didiagnosis menderita kanker payudara ini?" "Sudah hampir 30 tahun yang lalu dokter, dan waktu itu diperkirakan umur saya tidak akan lama lagi, jawab pasien sambil senyum. Saya bersyukur masih diberi Allah kesempatan menjalani kehidupan ini dokter. Teman, kenalan saya dengan penyakit yang sama setahu saya sudah meninggal semua," sambung pasien.
Nah, tidak ada yang dapat meramalkan secara pasti perjalanan suatu penyakit kanker, apalagi berkaitan dengan masalah kematian. Menurut Profesor David Spiegel dari Stanford University, "Kanker adalah penyakit penuh teka-teki, ketidakpastian. Kami punya pasien, kankernya sudah mengalami metastasis ke otak delapan tahun yang lalu, dan sekarang baik-baik saja. "Mengapa bisa terjadi seperti itu?" Tidak ada yang tahu. Dan, salah satu yang misterius pada kemoterapi adalah, kami dapat membuat tumor mengecil atau hilang, tetapi kelangsungan hidup penderita banyak yang tidak sesuai dengan yang diharapkan."
Karena itu, kalau anda didiagnosis kanker, atau penyakit apapun juga, tidak perlu menghakimi diri anda dengan pemikiran-pimikiran negatif, seperti, penyakit saya akan tambah parah, tidak ada obatnya, saya akan mati segera.