Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Bertani

15 September 2019   17:09 Diperbarui: 15 September 2019   17:07 23 2
Kala fajar datang menyingsing
Embun segar jatuh menguap disela-sela jendela
Menumpah ruahkan segala hastrat seusai subuh
Langkahnya semakin tertatih menuju ladang menjalani rutinitas sebagai pak tani
Menimang satu persatu benih serta biji pada luasnya  ladang pertanian
Memamen adalah rutinitas seharimu menerjang panasnya teriknya sang mega
Dibumi pertiwiti berlandaskan yawadwipa termasyur ditanah  yawadwipa
Memupuk harap diluasnya permadani  ladang betapa guyubnya ditanah ladang  
Memupuk semangat persatuan serta keatuan demi majunya NKRI dibidang sandang
Turut patuh serta tak lupa mengucap syukur atas melimpahnya hasil panen raya
Sungguh betapa termasyurnya negeri bahari ini...indah  bagaikan disebrang lautan sana
Hati ikhlas sebening permata tanpa mengharap pamrih

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun