(Seri Hari Hari Puisiku #108)
Ditulis oleh : eko irawan
Berhenti hanya rasa. Mandeg hanya rasamu sendiri. Tak ada yang diam. Semua berproses, semua bergerak dalam alur semesta.
Tak perlu debat kusir, apalagi tak pakai ilmu. Kita hanya penumpang, ada sopir jika itu bis. Ada masinis jika itu kereta api. Ada pilot jika itu pesawat, ada nahkoda jika itu kapal laut.
Semua ada cara, semua ada aturan. Ada tujuan, ada ketentuan. Yang bodoh akan protes, menentang alur semesta. Merugi sendiri, jadi tertawaan langit bumi.
Ingin tumbuh pasti tumbuh. Ikuti fase ikuti alur. Sudah ada yang mengatur dan mengendalikan semesta. Sadari, kita hanya penumpang yang sok tahu.
Egois melahirkan gagal paham. Semua diukur dari kepentingan pribadi. Kenapa memaksakan kehendak? Karena Usia bertambah, belum tentu dewasa dan bijaksana.
De Huize Sustaination, 27 Desember 2023
Ditulis untuk Seri Hari Hari Puisiku 108
