Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Energi Dahsyat Memaafkan

16 Januari 2011   02:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:32 204 0
Roberta Cava dalam bukunya "Dealing With Difficult People" menunjukan ciri-ciri kepribadian yg berpotensi menyulitkan kita.

Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mereka yg sering membuat kita emosional

2. Mereka yg membuat kita terpaksa melakukan sesuatu yg sesungguhnya tidak kita kehendaki

3. Mereka yg mencegah atau menghalangi kita untuk melakukan sesuatu yg seharusnya kita lakukan

4. Mereka yg kerap menimbulkan perasaan berasalah jika kita tidak melakukan sesuatu yg sesuai dengan keinginannya

5. Mereka yg sering menimbulkan perasaan-perasaan negatif  terhadap kita seperti frustrasi, marah, minder atau depresi

6. Mereka yg selalu menggunakan kekerasaan dan manipulasi untiuk mencapai tujuannya

Jelas, kita tidak mungkin dapat mengendalikan sikap orang-orang tersebut. Mungkin udah bawa'an dari orok kali'.

Namun kita bisa mengelola hati kita. Daripada sibuk menyimpan rasa kesal, dendam atau amarah yg jelas  tidak berguna dan buang-buang energi, lebih baik kita berpikir tentang cara-cara agar dapat menaklukan mereka tanpa menimbulkan permusuhan.

Ingatlah, bahwa tidak ada yg lebih membahayakan yg dapat menghambat kebahagiaan kita daripada rasa benci, marah atau kesal. Tidaklah terlalu penting apa yg dilakukan sesorang terhadap kita atau besarnya kesalahan mereka.

Jika kita tidak memaafkannya, justru kitalah yg akan menangung akibatnya.

Menyimpan rasa dendam dan amarah memboroskan tenaga dan energi yg sebetulnya dapat kita arahkan menuju kebahagiaan. Sedangkan memaafkan orang lain membebaskan kita dari kelumpuihan hidup.

Memaaafkan itu menyembuhkan. Memaafkan itu membuka hati kita, membebaskan emosi-emosi kita, melepaskan energi yg tersumbat di dalam tubuh dan membiarkan daya hidup mengalir bebas.

Saya percaya, agama apapun tentu saja  mengajarkan tenang pentingnya memaafkan ini.

Sebagai seorang muslim, saya teringat kisah yg disampaikan oleh ustad saya tentang Nabi Muhammad SAW, berkaitan dengan soal memaafkan ini.

Dikisahkan, pada waktu Rasullullah  SAW sedang berdakwah ke Thaif, beliau ditolak, dilecehkan bahkan orang Thaif melakukan kekerasan fisik terhadap Nabi dengn melemparkan dengan batu hingga Nabi berdarah-darah dan salah satu gigi beliau rompal. Pada saat kritis demikan muncullah malaikan Jibril.

"Ya Rasul, gimana kalo orang Thaif itu saya tindih dengan Gunung Uhud. Saya angkat Gunung Uhud dan saya lempar ke Thaif. Perkara gampang itu Ya Rasul", begitu kira-kira kata malaikat Jbril.

Nabi menjawab dengan lembut.

"Ngga usahlah ya Jibril, mereka berbuat begitu karena tidak tahu ( ignorance ). Saya MEMAAFKAN mereka !!!

Memaafakan memang tidak semudah membaliikan telapan tangan. Tindakan ini memerlukan kerendahan hati sekaligus kebesaran hati. Namun itulah salah satu cara untuk menempuh jalan menuju kebahagiaan dan kesuksesan sejati !!!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun