Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Turunkan Foto Ulama itu

10 April 2013   14:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:25 368 2
Sudah menjadi semacam kebiasaan di kampung kami, memajang foto-foto ulama yang dianggap kharismatik dan berpengaruh.
Tak jarang foto ulama yang dipajang di dinding ruang tamu itu dalam ukuran besar, berpigura yang harganya cukup mahal.

Yang cukup mengherankan; tak sedikit diantara para pemajang foto ulama itu, hanya ikut-ikutan. Mereka sama sekali tak mengenal ulama tersebut selain namanya sering disebut-sebut.

Perihal ikut-ikutan memajang foto ulama ini juga menjangkiti istriku. Suatu hari ketika pulang dari berkerja, saat duduk istirahat di ruang tamu, pandanganku tertuju ke dinding. Betapa kagetnya aku, sempat terpana beberapa saat. Di dinding itu terpajang foto seorang ulama kharismatik di daerah kami yang selama ini sering disebut banyak orang, bahkan cenderung dikultuskan.

Foto ulama di dinding itu sangat menyolok. Ukurannya cukup besar dengan pigura berukir berwarna kuning emas. Sementara itu fotoku, istri berserta anak kami sangat kecil dibandingkan foto ulama tersebut.

Secara pribadi aku tentu sangat kesal dan jengkel dengan adanya foto ulama itu terpajang di dinding. Kupikir ini pasti perbuatan istriku yang tanpa permisi dan koordinasi main pajang foto orang di rumah kami.

Dengan berang aku perintahkan kepada istri agar menurunkan foto tak kuinginkan itu. Aku menyuruh istri untuk memajangnya di tempat lain asal tidak di ruang tamu.
Kepada istri kukatakan akan lebih baik memasang foto-foto orangtua kami dalam ukuran sebesar apapun yang dia mau. Menurutku tak ada manusia di dunia ini yang lebih pantas dihormati setelah Rasul Allah Muhammad SAW selain orangtua; ibu, kemudian ayah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun