Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Sore yang, Asudahlah

11 Agustus 2020   12:07 Diperbarui: 11 Agustus 2020   12:15 41 0
Senja. Menjelang waktu maghrib. Di waktu ini biasanya kaum 'indie' menghabiskan waktu dengan seruputan kopi racikan bartender warkop. Namun seorang remaja gabut (yaitu penulis) menghabiskan senjanya dengan caranya sendiri. Sawah yang terhampar seluas ratusan hektar (yang jelas bukan milik penulis) ditiup oleh angin sehingga terlihat tarian dari tanaman padi yang beranjak dewasa (namun belum cukup tua untuk dipanen) seakan seperti penari balet yang menikmati tiupan angin. Remaja tersebut meminum air tawar yang ia bawa dari rumahnya karena dia merasa haus sembari menatap sawah tadi. Tak sadar pemuda itu bahwa gadgetnya telah membunyikan alarm yang menandakan waktu maghrib sudah dekat. Remaja tersebut mengumpat, "Sialan, kok bisa ya sampe gak sadar kalo hampir maghrib?". Tanpa pikir panjang, remaja itu mengayuh sepedanya sekuat tenaga untuk pulang agar bisa beribadah secara massal pada waktu itu. Jarak yang harus ditempuh oleh remaja itu tidaklah dekat, sekitar 5 kali 1000 meter untuk bisa pulang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun