Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Normalkah Ketika Tak Pernah Gesekan dengan Tetangga?

10 November 2021   06:10 Diperbarui: 10 November 2021   11:43 261 24
Semenjak dewasa dan hidup mandiri, aku merasakan bagaimana bertetangga. Gesekan dengan tetangga pun seperti hal yang lumrah. Kepala yang berbeda kemudian muncul gesekan.

Tentunya gesekan yang masih bisa dimaklumi. Gesekan yang bisa diselesaikan dengan baik atau selesai dengan berjalannya waktu. Bukan gesekan yang sampai brutal dan saling baku hantam atau sampai ke ranah hukum. Atau gesekan yang berlarut-larut sampai anak cucu.

Macam-macam gesekan itu terjadi. Misalnya bagaimana mengasuh anak pun bisa dikomentari tetangga dan menimbulkan gesekan. Misalnya, secara tak sengaja tak menyapa tetangga, kalau di desa bisa jadi gesekan.

Misalnya lagi kalau saat ramai pesta demokrasi desa alias pilkades, antartetangga bisa saling gesekan. Jadi banyak macam gesekan dengan tetangga. Dari remeh temeh cara berjalan sampai pilihan kades.

Saya pun pernah gesekan dengan tetangga. Tapi saya bersyukur karena semua gesekan dengan tetangga itu bisa selesai. Saya bersyukur karena gesekan dengan tetangga itu tak membuat ketegangan berkepanjangan.

Tentu saya tak pernah mau ada gesekan, apalagi dengan tetangga. Tapi hidup itu memang berpotensi memunculkan gesekan. Kepala orang beda-beda. Hal baik pun tak selalu bisa diterima, apalagi ketika orangnya lagi banyak pikiran dan masalah.

Kadang memang nyesek ketika sedang ada pekerjaan berat harus diselingi gesekan dengan tetangga. Kadang ketika sedang ada masalah pribadi diselingi gesekan dengan tetangga.

Tapi ya begitulah hidup bertetangga. Jika tak pernah gesekan dengan tetangga, apakah hidupnya tak normal? Wah saya tak bisa menjawabnya. Sebab, masing-masing lingkungan memang berbeda.

Tapi aku pernah tak bergesekan sama sekali dengan tetangga selama beberapa tahun hidup di Jakarta. Hal itu terjadi saat hidup ngekost di Jakarta.

Ya mau bergesekan bagaimana, wong kenal tetangga saja tidak. Tahu nama tetangga saja tidak. Kerja pagi, pulang malam, tiap hari. Bahkan, siapa RT-nya pun tak tahu. Siapa RW-nya pun tak tahu. Siapa lurahnya pun tak tahu.

 Apakah kota besar telah membuat hidup bertetangga tak normal hingga tak pernah gesekan? Atau gesekan dengan tetangga apapun levelnya (gesekan ringan sampai berat), adalah ketidaknormalan? Jawablah dengan selera Anda.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun