Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Demam

5 Januari 2024   14:26 Diperbarui: 5 Januari 2024   15:05 61 3
Saat ini, Januari begitu lembap dan basah
udara dingin bisa saja mengepung kita
dan hujan bisa mengguyur kita kapan saja
tapi terkadang di hari-hari tertentu
atau pada malam-malam setelahnya
hawa panas menyerang di sekujur
dan sepanjang malam keringat deras mengucur
bahkan terkadang tubuh kita merasakan keduanya

Ya, aku sepertinya demam, Na.

Kepalaku menjadi terasa berat
dan seperti ada bara api yang merasuk mataku
aku tahu ini hanya demam
bukan karena terlalu sering menatap layar
membaca ulang chat history
yang telah senyap kehilangan percakapan
atau cuma memandangi fotomu yang sedikit
dan sorot mata yang binar itu
tak akan langsung membuat mataku perih dan sakit

Sepanjang hari aku bersin-bersin
aku tak menghitung banyak tisu yang kuhabiskan
untuk mengelap ingusku yang licin
terkadang juga diselingi batuk-batuk kecil
kamu tentu tahu bahwa saat kita demam
bermacam penyakit terasa menumpuk
lengkap dengan gejalanya
seperti sakit kepala, meriang, flu dan batuk
dan aku tahu ini hanya demam biasa
bukan karena apa-apa
bukan juga karena kamu yang menganggap cinta
sebagai permainan belaka
bukan

Aku menggigil dan kepanasan secara bersamaan
kamu pasti pernah mengalaminya
dan benar-benar mengerti bagaimana rasanya
karena ini hanya demam saja
bukan karena api rindu yang menggelora
tapi temu dan jawabmu menggantung tanpa suara

Aku hanya demam, Na

Angsana, 05 Januari 2024

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun