Mohon tunggu...
KOMENTAR
Otomotif Pilihan

Ada Kerja Keras Orang Cerdas di Balik Laju Kereta Api yang Trengginas

1 September 2021   22:41 Diperbarui: 1 September 2021   23:01 833 40
Hampir dua tahun gak kemana-mana karena pandemi, padahal sudah ingin menikmati perjalanan panjang dengan menumpangi kereta api.  Ya, kereta api memberi kebahagiaan tersendiri bahkan sejak dua kaki baru menginjak pintu stasiun tempat di mana orang-orang menunggu dan wara-wiri.

Banyak hal yang membuat kereta api menjadi begitu menyenangkan untuk ditumpangi seperti tersajinya pemandangan indah saat kereta mulai berjalan, penampakan lokomotif ketika berada di kelokan, gelap-gelapan di terowongan, dan rasa merinding saat melewati jembatan dengan ngarai yang curam.

Semua hal menyenangkan itu dapat dinikmati karena adanya orang-orang cerdas dibalik semua penemuan kereta api berikut jalurnya.

Ya, berbicara tentang penemu kereta api tak dapat terfokus pada satu orang saja karena hal-mustahal tentang kereta api ini sangatlah kompleks. Keberadaan jalur ereta sendiri dapat ditelusuri sejak ribuan tahun lalu.  Awalnya jalur ini diperuntukan bagi gerobak yang merupakan alat transportasi populer di sekitar milenium pertama dan kedua.

Jenis jalur gerobak ini dapat ditemukan di dekat situs bersejarah Asyur Babilonia dan Persia. Nah, jalur ini bukan untuk transportasi umum namun untuk mengangkut hasil tambang serta menghubungkan pos-pos perdagangan.

Jalur ini pun ditemukan di kekaisaran Yunani kuno berupa sebuah alur di jalanan berbatu kapur, namun ketika Romawi menguasai Yunani jalur kereta ini pun hancur dan menghilang selama lebih dari seribu tahun.

Jalur kereta akhirnya kembali dikembangkan pada abad ke-16 mengingat semakin ramainya perdagangan sehingga membutuhkan jaringan transportasi yang baik. Eits, tapi semuanya masih menggunakan tenaga manusia dan hewan seperti halnya kuda.

Eksisnya jalur kereta berawal di Jerman berupa rel kayu yang digunakan untuk gerobak yang ditarik kuda. Pria asal Inggris, William Jessup berhasil menciptakan gerobak dengan roda beralur yang memungkinkannya untuk mencengkram rel dengan baik.  Fitur inilah yang kemudian dibawa dalam desain lokomotif bertahun-tahun setelahnya.

Diketahui bahwa rel kereta api pertama dibuat dari besi tuang namun karena cepat berkarat akhirnya diganti dengan besi tempa yang ditemukan oleh John Birkinshaw.  Proses Bassemer kemudian ditemukan yang memungkinkan produksi besi baja murah, namun kemudian dirubah dengan proses tungku perapian terbuka yang berbiaya lebih murah.

Cikal bakal penciptaaan kereta sendiri berasal dari mesin uap. Berbicara tentang mesin uap tak akan terlepas dari James Watt, ya kan?  Namun jauh sebelum Tuan James menciptakan mesin uap jenis self-propelled bersama asistennya William Murdoch, Pak Thomas Savery lah yang telah menciptakan mesin uap pertama tahun 1698. Sayangnya mesin uap hasil penemuannya masih memiliki kekurangan sana-sini yang akhirnya disempurnakan oleh James Watt.

Setelah diutak-atik, ternyata Mesin uap James Watt pun belum bisa menjelma menjadi lokomotif skala penuh yang dapat menarik gerobak. Richard Trevithick lah yang akhirnya dapat menyempurnakan lokomotif skala penuh pada tahun 1804 yang dapat berjalan dengan menarik 5 gerbong berisi 10 ton besi dan 70 orang penumpang walaupun belum sepenuhnya sempurna.

Kisah hidup Richard Trevithick ini sangat menarik karena ia bisa dikatakan seorang buta huruf. Saat sekolah, guru-gurunya memvonisnya sebagai anak yang nakal, manja, lambat, dan keras kepala.  Walaupun buta huruf, Trevithick gemar mengutak-atik mesin yang kemudian membuatnya menjadi tukang reparasi mesin uap di daerah pertambangan.  

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun