Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor Artikel Utama

Radio SK, Banyak Melahirkan Para Pelawak Terkenal

17 Februari 2011   06:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:31 9666 3

Radio SK memang radio gokil karena dihuni oleh para pelawak sebagai penyiarnya. Mungkin anda sudah tidak asing lagi dengan wajah-wajah mereka, diantaranya ada Warkop DKI, Bagito Grup, Patrio, Diamor, Tukul Arwana, Temon, Abdel, Taufik Savalas, Hary De Pretes, Ulfa Dwiyanti, Yadi, Mucle, Kiwil, termasuk  juga encang saya (kakak dari ibu) yang menjadi personil grup lawak Dian Grup, namun saat ini beliau sudah almarhum , dsb. Nama-nama tersebut merupakan mantan penyiar SK, yang saat ini seringkali wara-wiri di layar kaca Indonesia.

Radio SK mengakhiri siarannya pada 31 des 1999, dan pada saat tahun baru 2000 merupakan awal dari peralihan manajemen Radio SK kepada Hard Rock FM. Berawal dari krisis Moneter pada tahun 1998, kemudian berimbas pula pada keuangan Radio para pelawak ini. Ternyata krisis moneter juga menghantam dunia lawak.

Memburuknya kondisi keuangan, membuat Radio Suara Kejayaan (SK) menyerah. Memang hingga penghujung 1999, para penyiar dan pengisi acara Radio SK masih on air, namun terhitung mulai januari 2000 dipastikan manajemen radio 'pabrik lawak' ini berpindah ke tangan Hard Rock FM. Alih manajemen ini membuat S'Kawan bagaikan ayam kehilangan induk. Tukul Arwana personel Domas Grup misalnya, mengaku akan mencari-cari job ke stasiun-stasiun TV. "Kita prihatin dengan kejadian ini, sekarang lagi bingung nih, ya cari-cari job di televisi-lah" kata Tukul. Begitulah yang diberitakan Harian Berita Kota Tgl 28 Des’1999.

Bangkrutnya Radio SK tidak membuat para alumninya patah arang, mereka rajin menawarkan konsep-konsep lawak ke stasiun-stasiun TV, alhasil mereka-pun diterima oleh stasiun-stasiun TV, terutama TPI yang gencar menyuguhkan lawakan-lawakan segar. Seingat saya muncullah Patrio, Bagito, Diamor, Sembako, Bendio, Doebes, dll.

Seiring perkembangan dunia hiburan, para personil grup-grup lawak tersebut mulai memisahkan diri dari grup masing-masing, seperti komeng, Tukul Arwana, yadi, kiwil, parto, mucle, unang, dll. Mereka lebih memilih bersolo karir, atau bergabung dengan grup lawak lainnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun