Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Biaya Politik Indonesia berasal dari Hutang Luar Negeri

28 Maret 2014   12:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:21 75 0
Dalam Hitungan Hari akan dilaksanakan Pemilihan Umum Legislatif 2014 yang menentukan apakah Bangsa ini kembali dipimpin oleh Kelompok yang suka berhutang dan tidak pernah memikirkan Nasib Rakyatnya yang setiap hari dilanda rasa was-was Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok.  Menurut Sumber Disini bahwa sebenarnya pada Rejim SBY itu Bangsa ini menjadi Bangsa Penghutang dan Indonesia memiliki Bunga tertinggi di Dunia. Apakah ingin Rakyat yang sehari-hari sudah Hidup susah harus kembali menanggung kembali Hutang-hutang yang sangat banyak tersebut dengan harus membeli kebutuhan Pokok yang tinggi sehingga memberikan dampak yang sangat besar dikemudian hari.

Penulis membaca Disini Hutang Luar Negeri Indonesia kembali Naik lagi dan mencapai Rp. 82 Triliun per Februari 2014 , memang tidak ada yang salah dalam Hutang tetapi yang sangat disayangkan adalah terlalu Besarnya persentase Hutang Swasta dibandingkan Pemerintah yaitu 53,21 Persen atau Naik menjadi 140,51 Miliar Dolar AS. Jika ini terus dibiarkan bukan tidak mungkin Negara ini akan kembali menghadapi Krisis yang Parah karena terlalu Santai Pemerintah saat ini memberikan jalan untuk para Pengusaha meminjam terlalu besar ke Luar Negeri. Anehnya ada Menteri yang saat ini juga Besan dari Presiden Indonesia bilang Hutang itu Baik Silahkan membaca lengkapnya Disini ironis sekali Seorang yang katanya Ahli tetapi sangat-sangat dangkal pengetahuannya dalam menjelaskan masalah Hutang , menurut Penulis sampai kapanpun namanya Hutang itu tidak Baik apalagi jika terlalu keseringan dan mengharapkan belas kasihan Negara lain sehingga akan membuat Bangsa ini menjadi tergantung kepada Negara tersebut.

Biaya Politik yang Mahal ternyata berasal dari Hutang Luar Negeri makanya janganlah tertipu kembali oleh elit-elit yang Bilang Hutang Indonesia Lunas karena Pemerintahan di Jaman SBY sudah terbukti malah semakin Tinggi setiap tahun , Berpikirlah untuk masa depan generasi Penerus bahwa jika kembali mempercayakan kepada Pribadi-pribadi yang tidak mau berpikir bagaimana Berdikari secara Ekonomi dan Politik hanya mengharapkan belasa kasihan Negara saja menurut penulis Orang tersebut secara tidak langsung telah menjual Negara ini ke Bangsa lain. Cukuplah 10 tahun Negara ini dipimpin oleh Seorang yang Haus Kekuasaan saja dan cuma memikirkan Kelompoknya tanpa mau berpikir bagaimana membuat Rakyat bersatu padu memperkuat Ketahanan Pangan sehingga tidak ada lagi namanya Impor.

Politik itu Mahal dan sayangnya berasal dari Hutang Luar Negeri untuk itu manfaatkanlah Momentum Pemilihan Umum untuk merubah Nasib kalau bukan dari Diri Sendiri maka jangan berharap menjadi lebih baik Kehidupannya, Ingatlah Awasi KPU dan Jangan Pilih Partai yang Mantan Ketumnya saja Garong.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun