Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerita Pemilih

Saya Suka Pemimpin yang Mengayomi

28 Maret 2019   23:26 Diperbarui: 28 Maret 2019   23:37 29 0
Jujur, sebenarnya saya tidak suka politik praktis. Pun kegiatan yang sifatnya politis. Jadi saya belum ada pengalaman menulis tentang politik. Bagaimana mau nulis tentang politik, lha wong baca saya sudah malas.

Kalau pun satu saat nulis yang nyerempet-nyerempet politik, itu bukan tulisan yang 'matang'. Melainkan tulisan ringan dengan data seadanya. Asal bisa dipertanggungjawabkan sumber datanya. Itu aja.

Pun soal dukung mendukung capres -cawapres, caleg, ataupun calon pasangan kepala daerah. Saya mendukung seadanya, tidak berlebihan. Artinya kalaupun saya mendukung, ya dukung aja melalui proses standar.

Apa itu proses standar?
Ya di pilih pas pemilihan berlangsung. Simpel, dan tidak menimbulkan ketegangan dengan orang yang berpandangan politik yang beda.

Tak bisa dipungkiri, masyarakat kita belum matang berdemokrasi. Serba gampang diadu domba dengan segala perbedaan. Termasuk beda pandangan politik .
Ini yang saya takutkan.

Saya takut kehilangan teman, sahabat, saudara, hanya karena bersitegang memperdebatkan pandangan politik ataupun perihal dukung mendukung pasangan pimpinan yang maju dalam kontes pemilihan.
Itulah yang mendasari kenapa saya tidak mau menulis atau menganalisa sesuatu yang sifatnya mengarah ke politik praktis.

Tapi ketika saya menulis tentang Pasangan Jokowi-Maaruf, saya akan kemukakan secara narasi, narasi tentang prestasi Jokowi utamanya. Dan bukan dari sisi politis. Karena pada bulan april nanti, Puji Tuhan, saya akan menentukan pilihan untuk seorang kepala negara yang akan bekerja untuk negeri. Bukan orang yang berkutat dengan manuver-manuver politik.

Jokowi mengawali karier politiknya bersama PDIP, inilah partai Jokowi bernaung sampai sekarang.
Mungkin pula saya tak tahu banyak, tentang berapa banyak yang dibangun Ir Joko Widodo terkait infrastruktur negeri ini. Atau berapa panjang ruas jalan Tol yang di selesaikan.
Tapi saya ingin menarasikan sedikit tentang kiprah beliau dalam kariernya. Baik sebagai Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, ataupun sebagai Presiden RI.

Terpilih selama dua periode sebagai Walikota Solo adalah bukti yang cukup kongkrit tentang kepemimpinan beliau.
Setelahnya, beliau ditunjuk PDIP untuk maju sebagai salah satu kontestan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta dengan di dampingi Basuki Tjahaya Purnama.

Sebagai rakyat biasa, saya lebih suka mengamati daripada baca statistik mengenai kinerja beliau. Terus terang saya kagum dengan sikap mental beliau. Fitnah demi fitnah menimpa, tapi selalu dihadapi dengan senyum.
Bahkan satu saat ada tukang sate membuat meme tidak senonoh, tapi beliau malah kasih modal usaha, bukannya membalas dengan membawa ke ranah hukum.
Hal itu dilakukan dengan tulus, bukan demi elektabilitas, lha wong waktu itu masih jauh dari Pemilu.
Padahal kalau mau gampang saja beliau memenjarakan orang tersebut.

Tapi Pak Jokowi menganggap bahwa, begitulah kelakuan 'anak', kadang nakal. Tapi hal itu tidak membuatnya marah. Malah memberi kesempatan usaha dengan pemberian modal usaha.

Jujur, hanya beliau yang mempunyai jiwa besar seperti ini. Belum pernah pemimpin sebelumnya melakukan hal serupa.
Inilah yang membuat saya memantapkan pilihan pada sosok Jokowi.
Kapan lagi punya pemimpin yang bisa mengayomi?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun