Mungkin karena sarana yang ada di rumah saya terbatas. Hanya ada pesawat televisi dan radio. Sementara handphone tak bisa mengakses internet, karena hanya HP biasa yang jadul. Stasiun televisi nasional sepengetahuan saya tak ada yang memberitakan banjir di Kalsel, walaupun ada mungkin saat saya tidak menontonnya.
Sementara untuk radio hanya ada beberapa radio saja, yakni RRI Banjarmasin dan Radio Amandit FM Kandangan yang sekilas saja memberitakan tentang banjir di Banua.
Jadi hanya sepenggal informasi saja, yang bisa saya dapatkan dari media yang ada di rumah saya. Untuk akses internet, melihat foto dan dan video banjir, saya biasanya di tempat kerja dengan laptop yang ada, serta fasilitas WIFI.
Tapi itu terbatas saat saya berada di kantor saja, yakni saat jam kerja pukul 07.00 s.d 13.00 WITA. Setelahnya saya harus kembali berkutat dengan radio di rumah untuk bisa mendapatkan secuil informasi perkembangan terkini banjir di Banua.
Saya ingin ada media informasi, yang bisa diakses di rumah saya, untuk saya dan orangtua nikmati bersama. Media itu berupa perpaduan suara, gambar, dan video. Yang bisa diakses dengan mudah dan murah. Seperti apa bentuknya? Entahlah. Saya berharap dan berdo'a ada media yang seperti itu. (ahu)