Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tumpuan Hasrat Membendung Koridor Seteru

19 April 2018   14:01 Diperbarui: 19 April 2018   14:01 156 1
Mendampingi selera tujuan yang rekah
raih tata tenteram dengan terus bersyukur
semangat menulis terus mengebu-gebu
kemana Budi Amah membawa banyak sepeda
menanti ujung resah sepanjang gundah bertabur
kutulis rasa kangen dengan sepenuh tambat

Tumpuan hasrat membendung koridor seteru
aroma kelembutan tempias di ranah daulat
pertumbuhan sehat akibat kian rekah
kupu-kupu cokelat pemberi kabar
senyum rekah tambatan yang pasrah
tak tahu dengan kebodohan diri sendiri
sasirangan sebagai identitas khas Banjar

Cerna kekuatan pendaran beredar
kesenangan awal sepenuh tentu memadu
setelah semuanya bisa saling berceloteh
teladan hidup dan tempat bertanya
uswah meneladani para pendahulu
mangga muda teramat kecut rasanya

Menuju masa depan yang menarik
menebar ragam gejolak berpatut rintih
ajak teman saruan pangantinan di Ilung
ini sebuah kenangan yang teramat pasti
terus ke Balangan Makam Datu Kandang Haji Juai
sebelumnya ke Barabai ambil duit di ATM

Kandangan, 12 April 2018

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun