Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga Pilihan

ISL Liga Amatir dengan Label Cap Profesional?

23 Februari 2015   21:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:39 572 9

Selamat siang semua ……… sepertinya menulis terkait dengan sisi negative PSSI memang tak kan pernah ada habisnya seperti hal yang terjadi beberapa hari yang lalu dimana diberitakan CEO Liga Indonesia Joko Driyono yang keberatan dengan adanya  pemberitaan sebuah media yang menyatakan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 menjadi pertandingan liga amatir karena berbagai kekisruhan yang tak bisa diatasi baik oleh PSSI maupun PT Liga Indonesia selaku penyelenggara, dan PT.Liga pun akhirnya juga  mengakui bahwa sulit untuk membantah hal itu seperti yang disampaikan oleh CEO PT Liga Djoko Driyono "Saya tidak pernah ada berstatement seperti itu di media tersebut. Status Amatir atau Profesional oleh siapapun diluar PSSI, kami akui tidak bisa halangi," tambahnya.

Pertanyaannya tentu apa betul Liga ISL seperti yang ditulis diatas akan menjadi liga amatir ? atau apa yang terjadi sesungguhnya seperti judul tulisan diatas ? bahwa ISL Liga Amatir yang Labeli Cap Profesional ? tentu kalau membicarakan ini kita harus melihat dari berbagai sisi terutama fakta dari apa yang terjadi belakangan ini, mulai dari Verifikasi Klub yang memang terkesan masih ada yan ditututupi seperti yang terjadi dengan Arema Cronus dimana sebelumnya sempat dinyatakan telah melunasi seluruh hutang gaji pemainnya (bahkan Arema Cronus pun tidak termasuk 3 klub yang ditunda verifikasinya seperti PSM,PERSIJA,PERSEBAYA) tapi ternyata belakangan masih ada pemainnya yang belum dibayar atau dilunasi gajinya, ini memperlihatkan bukti kecurigaan masyarakat bahwa benar adanya perbedaan perlakuan antara klub loyalis dengan klub “maaf” kelas gurem seperti yang terjadi dengan Persiwa Wamena dan Persik Kediri yang dikeluarkan dari peserta Liga musim ini dengan alasan ketidak mampuan kedua klub dari sisi financial.

Begitu juga dari sisi jadwal kompetisi yang pada awalnya memang sudah ditetapkan Kick Off diawal Februari, kemudian mundur menjadi 20 Februari, dan berikutnya karena ada permasalahan kelengkapan administrasi sebagai klub professional maka BOPI dan Menpora menunda pemberian rekomendasi izin untuk kick off kompetisi menjadi tgl 4 Maret 2015 ….. eh apa yang terjadi malah PT. Liga membuat jadwal baru kompetisi dengan jadwal kick off pada April mendatang, padahal kita tau betul begitu hebohnya PT. Liga dan 18 klub peserta liga dalam menanggapi penundaan/pengunduran kick off liga yang dilakukan pihak BOPI dan Menpora, bahkan sampai-sampai mengadakan Emergency Meeting di Hotel Parklane Jakarta dan sepmpat menyampikan bahwa  jadwal kompetisi liga ISL 2015 tetap berjalan alias tidak berubah, yaitu dimulai tanggal 20 Februari 2015 seperti yang disampaikan pak sekjen PSSI atau CEO PT.Liga “Klub ingin mendapatkan garansi dari PT Liga Indonesia dan PSSI tentang jadwal kompetisi. Statement PT Liga Indonesia jadwal tetap tidak berubah kick-off 20 Februari dan jadwal-jadwal selanjutnya,” tandas Joko Driyono.

Dan berikutnya dilanjut dengan pertemuan di Bandung dengan mengeluarkan Deklarsi Bandung dengan ancaman yang lebih parah lagi yaitu menolak keputusan Menpora dan BOPI terkait dengan persyaratan dan penerbitan rekomendasi izin ISL, serta meminta PT Liga Indonesia untuk sesegera mungkin merencanakan jadwal baru ISL 2015 agar bisa digelar secepatnya, tapi sekali lagi apa yang terjadi justru PT Liga Indonesia menyusun jadwal yang jauh lebih mundur dari apa yang diajukan Menpora dan BOPI, dengan berbagai alasan dinyatakan kompetisi baru bisa dilaksanakan pada 4 April 2015 "Idealnya baru 4 April 2015 ISL bergulir. Terkait kapan ujung kompetisinya, kami masih harus bicarakan dengan pihak klub," kata Joko, dengan demikian apa artinya heboh kaya kebakaran jenggot kemaren dan begitu ngotot untuk jadwal liga harus tetap berjalan dan tidak peduli/mengindahkan rekomendasi Menpora dan BOPI kalau pada kenyataannya malah mundur lebih jauh, katnya klub banyak yang rugi ? dan kalau kita kaitkan dengan penundaan yang hanya dua minggu itu, tentu pertanyaanya apakah dengan penundaan sampai april klub malah untung secara financial ?

.Padahal kita tau apa yang dilakukan BOPI sudah sesuai dengan koridor yang benar demi terwujudnya kompetisi liga ISL yang profesional, sejalan dengan aturan FIFA seperti yang disampaikan ketuanya "Kami tegas dan konsisten minta gaji pemain dilunasi karena sikap FIFA sangat keras terhadap klub yang mengabaikan hak-hak pemain," kata Ketua BOPI Noor Aman dan menambahkan "Selama ini banyak klub dibiarkan mengemplang gaji pemain. Sekarang pun masih ada klub yang berani melampirkan surat pernyataan lunas kepada BOPI tapi mantan pemainnya mengeluh di media sosial gajinya belum dibayar," tegasnya.

Jadi jelas sesunguhnya apa yang diminta BOPI agar kontrak pemain harus antara pemain dengan penanggungjawab perusahaan terbatas (PT) atau yang menaungi klub tak lain adalah demi melindungi hak pemain seperti yang terjadi dimasa lalu "Masih ada pemain yang dikontrak klub melalui asisten manajer atau bendahara tim. Kami minta itu dikoreksi. Sebab, kalau terjadi apa-apa, kekuatan hukum kontrak seperti itu lemah dan merugikan pemain. Kontrak pemain dan pelatih harus dengan direktur utama PT klub itu," sebut Noor Aman untuk lebih jelasnya lihat link ini kemenpora-rilis-hasil-verifikasi-bopi-terhadap-klub-isl-2015

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun