Ketika kita menerima suatu kabar, ada baiknya kabar itu ditampung layaknya kedua telapak tangan ketika menadahi air wudhu. Tapi bukan berarti kabar itu bisa kita terima dan konsumsi mentah-mentah. Dan kabar itu bisa datang dari mana saja, serta dari siapa saja. Ada baiknya kita mengamati tanpa membantah terlebih dahulu, karena bagi sebagian kaum, adab itu nomer satu. Namun bukan berarti kita tunduk tanpa mencari tahu, tanpa bertanya, dan tanpa berguru. Begitu pula dengan agama, yang dikabarkan lewat Al-Qur'an.
KEMBALI KE ARTIKEL