25 Oktober 2019 11:00Diperbarui: 25 Oktober 2019 11:081160
Sebenarnya saya rada bingung dengan sikap NU pra dan pasca PilPres 2019, NU seolah menjadi ormas dengan sikap yang merasa superior di Indonesia. Saya sendiri beberapa kali pernah menyinggung perihal NU yang mulai 'haus kekuasaan', dan dalam beberapa bahasan itu pula saya mendapatkan hujatan yang cukup banyak. Rata-rata dari mereka yang menghujat saya mengklaim kalau 'haus kekuasaan' adalah dari struktural NU, bukan NU secara keseluruhan. Dan, lagi-lagi saya harus menghadapi logika semacam itu, sama halnya dengan teroris, tidak semua umat Islam teroris, jangan salahkan agamanya. Jenuh memang, harus menghadapi logika "Jangan salahkan NU secara keseluruhan, tapi salahkan oknumnya." lalu, jika apa-apa yang disalahkan oknum, peran dari ormas NU sendiri itu apa? Apakah membiarkan oknum itu terus bertindak sesuai nafsunya? Ataukah, mengevaluasi ulang struktural di dalam NU? Itu yang harus dikaji ulang oleh NU secara keseluruhan agar stigma negatif tidak menghancurkan NU secara perlahan.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.