Perpisahan memang jalan terpahit, setiap kata akan selalu teringat, tentang rindu, tentang nafsu. Ada kalanya kita harus saling merelakan, ada kalanya kita harus kalah kepada kenyataan. Namun rasanya tak rela, ketika kita temukan sosok yang begitu berharga, yang tak akan pernah tergantikan. Aku bahkan sudah lupa, sesering apa kenangan-kenangan yang telah kita ciptakan, tak terhitung saking banyaknya.
Memori ini akan aku simpan. Memori tentang kita, memori tentang petualangan menaklukkan dunia, memori tentang dua manusia yang sama-sama mencari.
Peradaban ini tersusun rapih, tentang yang hilang, tentang yang mati, dan tentang yang musnah. Aku bahkan tidak menyangka akan kehilanganmu, berselisih paham teramat menyakitkan, apalagi berbeda keyakinan.
Namun suatu saat akan kita dapati, yang satu keyakinan belum tentu bahagia, yang sepaham belum tentu saling mengerti. Dan seperti itulah kehidupan. Penuh dengan misteri. Penuh dengan teka-teki. Penuh dengan tragedi. Semoga Tuhan lekas sembuh, sehingga Ia mampu menetralkan ketidak-seimbangan ini. Sehingga yang beda layak diterima. Sehingga yang beda layak untuk bersatu. Sehingga tak akan ada lagi air mata yang jatuh, oleh sebab yang berbeda.