Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Nyaris Kukira Red Flag

1 Juni 2023   13:28 Diperbarui: 1 Juni 2023   18:54 309 5
Aku bertemu sahabatku beberapa hari yang lalu. Ia sedang hamil besar. Usia kandungannya akan genap sembilan bulan, Juli mendatang.

Ia pasti sudah tidak sabar. Sebagai sahabat sejak masih sekolah dasar, aku tahu betul, ia sangat ingin menjadi seorang ibu. Bahkan saat kami masih SMA dulu, kebetulan kami belajar di sekolah yang sama, ia sangat rajin dan aktif bertanya pada guru-guru perempuan kami yang sudah memiliki anak, terkait informasi mengenai cara merawat dan membesarkan anak sambil berkarier sebagai guru. Ya, sahabatku juga bercita-cita menjadi seorang guru. Aku senang ia bisa mewujudkannya dengan mengajar di suatu sekolah negeri, tetapi sejak setengah bulan yang lalu, ia cuti.

Aku kesepian, begitulah keluhnya nyaris setiap kami bertemu. Ia selalu mengutarakan bahwa cuti dari pekerjaannya sebagai guru membuatnya seperti terisolasi dari banyak hal. Dari anak-anak didiknya, dari rekan-rekan seprofesinya, dan tentu saja dari aktivitas yang sudah ia dambakan sejak duduk di bangku sekolah dulu.

Kalau sahabatku sudah mengeluh begitu, biasanya aku hanya mendengarkan dengan penuh perhatian atau memberi saran agar ia mencari aktivitas yang menyenangkan. Mungkin membaca novel atau menonton film.

"Aku mengikuti saranmu untuk menonton film," katanya hari ini saat kami berjanji temu di kafetaria dekat rumahnya. "Namun, karena aku masih malas memindah berkas-berkas data dari HP ke laptop, memori HP yang hampir penuh itu tidak memungkinkanku untuk mengunduh aplikasi streaming film berbayar. Jadi, aku menggunakan HP suamiku."

"Kenapa tidak menonton langsung dari laptop saja?" tanyaku.

"Laptop mengingatkanku pada anak-anak didikku dan tugas-tugas sekolah yang biasanya kuberikan pada mereka."

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun