Ode kepada Pasrah
Wahai Pasrah,
engkau tampak sederhana:
sebuah ruang kosong,
seperti tanah lapang yang ditinggalkan pemiliknya,
tanpa pagar, tanpa tanda, tanpa suara.
Di sanalah, di celah sunyi itu,
para elit menancapkan panji-panji mereka,
menggali perut bumi bukan untuk kenyang rakyat,
melainkan untuk menambah kilau singgasana mereka.