Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Kereta Menuju Alam Baka

23 Desember 2022   18:25 Diperbarui: 23 Desember 2022   20:04 140 10
Kereta Menuju Alam Baka

Dari balik jendela
sepasang mata
lekat melumat rel baja

Bibir mungilnya terkatup
bergeming seribu bahasa
tak meluncur kata

Sebab kata-kata
ditelan gaduh acapkali
menyeduh seisi ruang

Kepalanya berlompatan
dan berhamburan
pada suatu tempat

Bernama "Entah"
sorot netranya tak jemu
menyisir bulir-bulir kerikil dekil

Memeta sisi kanan-kiri
bangunan yang dilintasi
jalur sembrani berlari

"Hendak menuju ke mana kereta ini Tuan"
tanyanya polos pada pria paruh baya
yang berdiri di sebelahnya.

"Kereta ini menuju pemberhentian terakhir Dik"
ujar sang pria paruh baya bernada santun seraya tersenyum ramah.

"Adik hendak ke mana"
masih tanya lelaki itu dengan
sorot mata dijilat lidah-lidah keingintahuan.

"Saya ingin menjumpai Ibu di Alam B A K A"
Ujarnya bernada dingin sedingin tatap mata
seakan tak berjiwa.

Lantas berlalu meninggalkan
pria paruh baya yang terperangah
diselimuti keheranan

Lidahnya serasa kelu
ditelannya ludah sebab
tenggorokannya serasa tercekik

Tak berselang lama
Aroma tajam stanggi serasa
menusuk penciuman

Seiring anak kecil lenyap dari pandangan
sontak bulu tengkuknya meremang
ditepisnya pikiran yang bukan-bukan


H 3 R 4
Jakarta, 23/12/2022

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun