Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Pada Angin yang Jahil Menjawil

9 September 2022   17:47 Diperbarui: 9 September 2022   17:50 135 11
Pada Angin yang Jahil Menjawil

Kota bermandi pendar cahaya
laksana serbuan
bala tentara kunang-kunang
beri cahaya terang

Semesta dipenuhi serpihan
gemintang yang
bagai remah mutu manikam
indah berkilau

Kugurat cinta di angkasa
rembulan pun
mengintip dari balik tirai
seraya tersenyum

Amat nakal menggoda
buat terkesima
di sela kerling binal
kutersipu malu

Sembari mengigit ujung
kuku waktu
merinduimu bak candu
kerap kusesap

Kugores segenap rasa pada
paras jagad raya
setinggi kepak sayap harap
tak pernah patah

Di sini di penghujung hari
di hitam lazuardi
aku menyublim noktah asaku
tak redup pijarnya

Pada embus angin yang mampir
dan jahil menjawil pipiku
aku berbisik lirih di telinga kesepian
hadirlah kekasih dan

Peluk resah gelisah jiwa malam ini

H 3 R 4
Jakarta, 09/09/2022

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun