Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Gubuk Liar di Pinggir Rel

20 Juni 2021   16:27 Diperbarui: 20 Juni 2021   16:39 98 16
Gubuk Liar Di Pinggir Rel

Berdinding tripleks tambal sulam
beratap seng gelombang karatan
di samping rumah semi permanen
terparkir gerobak dorong berisi
tumpukan botol-botol plastik
serta kardus bekas bungkus

Saban hari tanah rasa berderak
dilintasi roda-roda baja menghentak
mencipta gaduh menyeduh riuh
acapkali menabuh gendang telinga
mengakrabi bising menabur deru-debu
serasa mencungkil-cukil bola mata

Gubuk-gubuk liar dipinggir rel
tetap tak bergeming dari waktu ke waktu
menyulam kumuh di antara ceceran peluh
menyaksi pentalan bebatuan seiring gerak
terburu-buru di antara hiruk-pikuk
pengendara tergesa di perlintasan kereta

Gubuk-gubuk liar berdiri dengan rupa
semrawut tak elok dipandang mata
namum para penghuninya tetap
tak ambil peduli kendati nyata-nyata
menyerobot dan mendiami lahan PT. KAI
bertahun bercokol dan tetap membandel

Sungguh Ironi wajah negeri
yang orang-orangnya masih banyak
tak miliki kesadaran diri maunya enak
diberi hati mintanya jantung dan
diberi jantung lantas menginjak kepala
sesuka-suka hati dan semena-mena

Gubuk-gubuk rel rentan terkena gusur
namun para penghuninya acapkali
kembali dan selalu kembali
membangun bedeng-bedeng
bagi anggota keluarga dengan tak jera
dan harapkan secuil iba serta

Rasa prikemanusiaan


***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 20 Juni 2021 | 16:27

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun