Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Kursi Pesakitan, Kursi Kematian

21 April 2021   21:52 Diperbarui: 21 April 2021   22:30 586 13
Kursi Pesakitan Kursi Kematian

Kesalahan fatal menghantarkan pada
ruang isolasi nan pengap, mendudukannya tak hanya di kursi pesakitan namun juga di kursi kematian.

Menghitung hari yang seakan berlarian di antara jarum penanda waktu, tanggalan dalam almanak pun seakan turut serta berguguran.

Kursi kejut listrik voltase tinggi sedianya telah menanti, guna eksekusi menghantarkan menuju keabadian dengan cara serasa teramat keji.

Namun itulah hidup terkadang memahat sebuah kekejaman membuat bergidik ngeri. Dicengkram beribu rasa ketakutan yang seakan meremas.

Membayangkan aroma daging terbakar dengan tubuh menggelepar, oleh sebab setrum keras menyentak dan membuat kulit sontak hitam legam.

Sejurus kemudian tubuh diam tak ada pergerakan, tak ada embus nafas dan tak ada denyut nadi. Maka berakhirlah kehidupan.

Kursi kejut listrik menuntaskan dan mengakhiri segalanya menuju alam baka selepas meregang nyawa. Dan usai sudah sekelumit kisah.

Perihal anak manusia menerima ganjaran serta hukuman atas kesalahan yang telah diperbuat semasa hidup di dunia fana hingga tinggal nama.

Hanya tembok-tembok bisu menatap layu terdiam dalam beku, seraya berduka cita atas kepergian seorang penjahat keji dengan cara keji pula.

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 21 April 2021 | 21:52

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun