Roda nasib melemparkannya
ke pinggir jalan
dengan mengenakan atribut
segala kelucuan
Membuat orang tertawa
terpingkal-pingkal
menatap rupa dan ulah konyol
dari balik topeng yang dikenakan
Namun sejatinya dibalik
itu semua ada sekerat jiwa
merintih pedih atas olok-olok
yang serasa menohok
Badut-badut kota beraksi
dengan sekelumit kelucuan
namun sejatinya hidup tak
sebercanda itu kawan
Ujar batinnya sendu sesendu
langit di atas kepalanya kala itu
saksi bisu tetes peluh luruh
rontokkan tebal daki
Badut-badut kota pinggir jalan
mengais lembar rupiah
diatas sorot mata tajam seakan
menguliti di atas tubuh nan lelah
Melangkah lunglai dan gontai
menelusuri sepanjang jalan
memahat lelah tak terbantah
di antara hiruk pikuk wajah kota
Dan di antara mimpi-mimpi
yang terpental jauh
sejauh angan dan harap
yang tak kunjung kesampaian