Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Mamak, Dapur, Debu dan Tungku

15 April 2021   13:39 Diperbarui: 15 April 2021   13:51 552 16
Mamak, Dapur, Debu dan Tungku

Dijerangnya air di atas tungku
legam pantat ceret dijilat liar
lidah api rakus menjulur
hingga jelaga berlumur

Membumbung tinggi asap tebal
keluar dari batang kayu terbakar
buat mamak terbatuk lantaran
asapnya menyelinap ke paru

Dapur tersaput debu nan hinggap
mamak duduk dihadapan tungku
seraya menunggu air bergolak
sembari terkantuk-kantuk

Mamak, dapur, debu, dan tungku
tak terpisahkan kesemuanya
mengakrabi keseharian menyatu
dalam bingkai kesederhanaan

Potret kehidupan penghuni pedesaan
yang orang-orangnya giat pergi
menuju sawah ladang mencumbui aroma
kulit terpanggang garang mentari

Betapa mamak tak pernah jemu
lakukan tugasnya di dapur
lagi-lagi berkutat dengan abu
ditingkahi batuk sebab meniup suluh

Mamak seorang perempuan tangguh
dalam balutan kain sederhana
serta tak lupa penutup kepala dan
kesibukannya di dapur berdinding bata

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 15 April 2021 | 13:38

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun