Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Percakapan Jemari dan Kepala

19 Februari 2021   16:06 Diperbarui: 19 Februari 2021   16:07 132 18
Percakapan Jemari dan Kepala

(1)
Jemari berkata :
sesungguhnya aku tak tahu
apa yang hendak aku tuliskan
sementara secarik kertas
masihlah setia menunggu
huruf demi huruf kugoreskan

Jemari merajuk pada kepala
" Hey Kepala cepatlah berpikir akan sesuatu, sebab jemariku sudah gatal rasanya ingin menggurat di atas secarik kertas itu"
gerutu jemari

(2)
Kepala Menimpali :
Sabarlah jemari aku pun sesungguhnya tengah menanti ide-ide segar bermunculan menghuni ruas otakku rimbun serimbun pohon mangga di pekarang rumah.

Deras sederas air hujan yang dimuntahkan
dari langit berkubik-kubik hingga meluber
tumpah ruah menjadikannya banjir
menggenangi ruas jalan.

"Namun nampaknya kali ini tak ada satupun ide tersangkut dalam jaring yang ada di batok kepalaku. semakin kunanti ide itu semakin ia terbang menjauh".

Meninggalkanku yang tengah
dilanda kebuntuan seorang diri seraya
menopang dagu, menggaruk-garuk kepala
yang sesungguhnya tidaklah gatal.

Jemari dan Kepala yang biasanya
seirama menari dengan luwes
dituntun pemikiran kini tetap
tak bergeming diam dalam hening

Hingga tak ada satupun aksara
yang tercecer di secarik kertas
tergolek di atas meja kerja
kosong sekosong beranda ide di kepala

***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 19 Februari 2021 | 16:05

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun