Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Di Bawah Kolong Beton, di Petak Rumah Kardus nan Sempit

17 Oktober 2020   21:36 Diperbarui: 17 Oktober 2020   21:50 283 24
Di bawah kolong Beton, di petak rumah Kardus nan sempit

Di bawah kolong Beton
di petak rumah Kardus nan sempit
rintihan Lapar seakan menjerit
merobek-robek Langit

Senandung keroncongan
milik tunawisma seakan
sayup-sayup sampai
tak terdengar gaungnya

Terbentur tembok tebal
rasa ketidakpedulian
tersekat kesenjangan Sosial
kian melebar bak Jurang menganga

Senandung keroncongan
seakan riuh menggema
menusuk-nusuk gendang telinga
namun Labirin tak mudah koyak

Di tikam tatap mata penuh harap
dalam geliat tubuh gemetar
menahan dera lapar seiring rintihan
serasa Keji menyayat-nyayat Arteri

Dalam Rumah-rumah kardus
dalam Gubuk-gubuk reot
dalam Bedeng-bedeng kumuh
dalam derita serta kepiluan

Milik Kaum-kaum kusam
yang terpinggirkan, tersingkir
dan terabaikan lantaran keadaan
tak menunjukkan keberpihakkan

Balada Kaum Lusuh tercekik penderitaan
mengakrabi sorot mata tajam
tak ubahnya kilatan mata pedang
menerjang dengan penuh kebencian

***
Hera Veronica
Jakarta | 17 Oktober 2020 | 21:35

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun