Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Sepi

23 Maret 2020   06:05 Diperbarui: 23 Maret 2020   06:12 245 4
Angkot, sepi...
di tinggalkan penumpangnya
hanya terlihat satu dua penumpang
atau bahkan bangku kosong
tak terisi sama sekali

Ojek Online, sepi...
anyep dari pagi hingga malam hari
hanya dapat tarikan satu orang penumpang
lalu akhirnya mereka memilih untuk
membubarkan diri pulang kerumah masing- masing

Bajaj, Sepi...
muter-muter cari penumpang sampai kehabisan bensin
bensin kosong perut juga ikutan kosong
belum satupun dapat penglaris pelanggan
terpaksa ambil uang tabungan buat isi perut makan di warteg

Pedagang Kaki Lima, sepi...
omset per-hari anjlok
tak seperti hari biasanya cendrung stabil
namun kali ini berkurang drastis
hingga mencapai setengahnya

Kantin sekolah, sepi...
sejak sekolah di liburkan  banyak penjaja makanan
lebih memilih mudik ke kampung halaman
karena dirasa percuma berjualan sebab para siswanya dirumahkan

Penjaja jajanan hits zaman now, sepi...
biasanya mangkal berjualan di sekitar
area kampus atau sekolah
kini terpaksa menjajakan dagangannya
dengan cara berkeliling dengan grobaknya

Pusat perbelanjaan, sepi...
yang biasanya ramai di kunjungi pembeli
kepadatan yang bisa terlihat sehari-hari
kini sudah tak ada lagi berganti
dengan tutupnya outlet sebelum sore hari

Masjid dan Gereja, sepi...
tak ada ritual keagamaan
tak ada sholat berjama'ah
tak ada kebaktian atau pelayanan
kalaupun ada pelayanan di lakukan secara online

Jalan raya, sepi...
tak ada kemacetan yang berarti
tak ada arus lalu lintas yang padat merayap
tak ada yang tergesa-gesa menuju kantor
semuanya sangat lancar

Sepi....
sepi di segala lini
sepi yang menyayat hati
sepi yang membuat bathin teriris perih
sepi yang mau tak mau di nikmati
Sepi yang semoga lekas berakhir

Written By Hera Veronica
Jakarta,
March 23,2020

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun