Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Psikopat Tak Kasat Mata

7 Maret 2021   22:11 Diperbarui: 7 Maret 2021   22:47 134 1

Kulihat di sana sini mayat-mayat sedang berbaris
Diantar oleh orang-orang berbaju putih ditengah gerimis
Lalu dimasukkan kedalam liang lahat secara sadis
Sedangkan suara tangis terdengar dari kejauhan merintih begitu pedis
Kusaksikan dengan retinaku mayat-mayat itu sebelum dilahap debu
Masih sempatnya saling mengajak satu dengan lain untuk minum kopi
Sambil menikmati simfoni kematian yang berbunyi ditengah sunyi
Kemudian perlahan-lahan menghilang ditelan bumi
Mayat-mayat itu dibunuh secara sadis oleh seseorang tak kasat mata
Disegala media dia selalu hadir tanpa menunjukkan batang hidungnya
Muncul diberita tapi tak mau diwawancarai, seakan mulutnya terbungkam
Dia hanya memilih diam dengan tatapan retinanya mengundang derita
Dia bukan penyanyi tapi pandai bernyanyi
Dengan suara penuh misteri menaikkan kidung dengan alunan simfoni kematian
Sembari menari salsa kemudian meloncat-loncat dari satu benua ke benua lain
Lalu mengembara diantara hiruk pikuknya dunia
Kemudian diam-diam mencari tempat untuk ditinggali
Dia pandai menulis puisi tapi bukan seorang penyair
Aksara-aksara indah dia rangkai satu persatu
Menunggu ada yang membacanya
Semua puisinya adalah puisi kematian
Puisinya terselip mantra-mantra penuh kutukan
Jika kau menyentuhnya maka kau diantara ada dan tiada
Siap tuk dihajar oleh diksi-diksi penuh bisa

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun