Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Cerpen | Kotak Kehilangan

20 Agustus 2017   13:29 Diperbarui: 22 Agustus 2017   06:05 660 3
Perlahan ia bangun, menengok malas ke jam dinding yang terus setia berdetak menemani nafasnya. Angka tiga tersentuh jarum pendek, sedangkan jarum panjangnya tepat di angka dua belas. Masih pukul tiga pagi, pikirnya. Ia duduk bersila di atas tempat tidur, menarik nafas tiga kali, ritual tetap, yang selalu ia kerjakan untuk membantu membangunkan kesadarannya tentang dunia, setelah cukup, kakinya menjuntai menyentuh lantai, ia berdiri, menghadap cermin sejenak, menekuri wajah kusutnya yang mulai menonjolkan tulang pipi, tubuhnya mulai kurus. Tapi, tak sedikitpun hatinya tersentuh menatap perubahan fisik yang nampak dalam bayangan cermin itu. Tatapannya kosong, pikirannya hampa, sementara batinnya terus menerus meneriakan kehilangan. Batas antara kekosongan dan kehilangan memang tipis.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun