Mohon tunggu...
KOMENTAR
Vox Pop

Bukti Salafi yang Antiterorisme

26 September 2012   13:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:38 2499 9
"Dua hari lalu TVOne menyiarkan berita penangkapan terduga teroris bernamaBaderi, lengkap dengan ilustrasi foto yang bersangkutan.  Ternyata TVOne melakukan hal fatal, foto yang ditayangkan bukannya foto teroris yang dimaksud, tapi foto seorang dosen Sekolah Tinggi Agama Islam di Jember, bernama lengkapDr Muhammad Arifin Badri, seorang doktor agama Islam lulusan Arab Saudi.  Pak Badri yang satu ini bukan terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Polri. Kesalahan penayangan foto ini sangat fatal dan sangat merugikan Dr Muhammad Arifin Badri.  Pak Badri yang dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam di Jember, juga mengajar di sebuah Sekolah Tinggi Agama Islam di Surabaya dan Universitas Muhamadiyah Surakarta, ternyata malahan bertolak belakang aktivitasnya dibanding seorang teroris.  Alih-alih berbuat yang merugikan masyarakat, pak dosen saat mengajar justru menganjurkan hal sebaliknya, ia mengingatkan terorisme yang mengatasnamakan Islam itu tidak benar, ada kesenjangan memahami Quran dan Hadis pada sekelompok masyarakat kita, demikian pendapat pak Badri." [http://unik.kompasiana.com/2012/09/26/cara-tvone-minta-maaf-pada-dr-badri/]
Dalam syariat Islam, kata Dr. Muhammad Arifin Badri, non-muslim [baca: kafir] terbagi menjadi 3. Pertama: Kafir Harby, yaitu orang non-muslim yang terang-terangan menyerang Islam dan pemeluknya. Maka, mereka layak dilawan, ditentang dan dimusuhi. Kedua: Kafir Ahdy, yaitu orang non-muslim yang melakukan perjanjian dengan orang muslim untuk hidup damai dan rukun di suatu negeri. Dan inilah yang berlaku untuk negeri kita. Orang non-muslim memiliki hak dan haram untuk dizalimi, meskipun sekadar pedang lisan. Ketiga: Kafir Musta'min, yaitu orang non-muslim yang datang ke daerah kekuasaan orang Muslim untuk meminta keamanan. Untuk jenis ketiga ini, maka orang muslim wajib memberi keamanan pada non-muslim.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun