Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Observasi Galileo dan Penolakan Agamawan Terhadap Temuan Sains

29 Juli 2021   19:19 Diperbarui: 29 Juli 2021   20:50 239 2
Galileo Galilei adalah salah satu penemu teleskop dan legenda jagat sains dunia. Meski disebut sebagai bapak astronomi modern, ia justru dihukum oleh otoritas gereja karena teori heliosentris yang ia temukan pada tahun 1600-an -dan faktnya terbukti benar sampai saat ini.

Observasinya agak beririsan dengan isi Al Quran dan Alkitab saat itu karena meruntuhkan argumentasi agamawan yang menyebut dunia sebagai pusat alam semesta. Temuan Galileo berpendapat lain, menurut Galileo bumi hanya salah satu planet yang berputar mengelilingi matahari. Bumi lah yang berputar mengelilingi matahari.

Walaupun berlawanan dengan dua kitab agama saat itu, karena dikhawatirkan mendegradasi keyakinan umat. Yang menghukum Galileo adalah otoritas gereja. Hukuman seumur hidup akhirnya diubah menjadi hukuman mati.

Sebenarnya pada 1992, Paus Johanes  Paulus II secara terbuka menyatakan bahwa hukuman yang dijatuhkan pada Galileo adalah hasil dari 'pemahaman yang salah'. Namun berselang lama lebih 400 tahun kemudian setelah kematiannya, pada tahun 2009, barulah pemimpin tertinggi umat Khatolik, Paus Benedictus XVI, merehabilitasi nama Galileo, bahkan menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Galileo dan para ilmuwan lain, yang menurutnya telah memberikan kontribusi dalam memahami karya Tuhan.

Pada Mei 2009 jugalah, sejumlah petinggi Vatikan ikut berpartisipasi dalam konferensi yang membahas soal Galileo. Menurut informasi, Vatikan bahkan secara khusus telah menobatkan Galileo sebagai 'Bapak dialektika iman dan akal'. "Keimanan Galileo membuatnya melihat alam semesta sebagai buku karya Tuhan," kata orang nomor dua Vatikan, Kardinal Tarcisio Bertone saat itu.

Realitas di atas membuktikan, bahwa agama terkadang menjadi kaku saat menyikapi temuan sains. Sains bersifat dinamis dengan evolusi dan pembaharuannya, sementara agama bersifat statis. Dalam kondisi shock seringkali kaum agamawan membentengi agama dari temuan sains, walau kemudian ketika fakta sains akhirnya tidak bisa di ingkari karena terjadi nyata dalam proses kehidupan, dimanfaatkan, dan berguna bagi sejarah serta peradaban .

Uniknya, setelah ratusan tahun barulah kebenaran sains diakui, bahkan digunakan dalam berbagai kegiatan keagamaan seperti teleskop Galileo yang kini menjadi alat utama untuk mengobservasi bulan dalam rukyatul hilal kementerian agama, pengeras suara yang digunakan untuk aktifitas ibadah yang ditemukan oleh Pastor Jerman Anathasius Kircher, serta TOA untuk panggilan adzan yang diciptakan TOA Corporation Jepang. Perbuatan-perbuatan dalam rangka ibadah tersebut jika berkaca menggunakan pendekatan keagamaan yang rigid, tentu tidak ada contohnya dari Nabi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun