Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tuan Berompi Oranye

20 November 2017   20:32 Diperbarui: 20 November 2017   20:54 350 2
Bila bukan sebab bersih
Tidaklah Tuan berompi oranye
Di pendar sarapan sampai makan malam
Mata-mata merah memerah darah waktu

Seperti celana balita dilucuti di tengah permainan
Telanjang bulat disiram jernih mata-mata

Seperti jubah baginda dipreteli di tengah pesta rakyat
Bugil bundar dihujani sinar serat optik

Apakah air susu dibalas air tuba, Tuan

Bila bukan demi bersih
Tidaklah aurat berkibar-kibar di puncak ziggurat
Di tengah semburat binar mata-mata berpantul matahari
Pesta rakyat terselenggara secara mendadak
Pelosok-pelosok berpesta pora
Pabrik-pabrik petasan meledak di mana-mana

Rompi oranye bukanlah jubah bagi baginda
Para penyamun saling menanya perihal harganya
Seekor ayam mengapa seharga sepotong kertas

Tuak-tuak bergelak dengan daging guling saos arak
Para begundal menggelar syukuran di pojok kedai

Apakah air kopi dibalas air sopi, Tuan

*******
Kelapa Lima, Kupang, 20 November 2017

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun