Debar seru para penunggang mengepal ke langit
Meledak kepala-kepala mengamburkan kata-kata
Seperti mantera sihir menyerbu mata telinga
Debu-debu kata beterbangan
Riuh pekik para penunggang berseragam majas
Gemuruh slogan puisi adalah nafasku
Seperti para serdadu menang perang
Entah di mana para lawan bergelimpangan
Satu demi satu panggung telah mereka jelajahi
Panggung-panggung laksana medan peperangan
Senjata andalan adalah Chairil Sapardi Tukul Jokpin
Di atas punggung puisi kepalan tidak pernah lupa
Mendongak dagu membusung dada mereka
Mengangkat masing-masing nama mereka
Bersegera daripada telanjur disalip sesal di ujung jalan
Di sudut-sudut kota di panggung-panggung
Para penunggang puisi menembaki udara telinga mata
Debu-debu kata beramburan ke segala kepala
Hanya di panggung-panggung mereka memekik
Lantang merobek gendang telinga
Tidak dalam bilik sunyi yang menyimpan mesiu
Warisan gerilya para pujangga
*******
Panggung Renung Balikpapan, 2017