Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Bersepeda di Ujung Senja

1 September 2020   19:29 Diperbarui: 1 September 2020   19:45 115 8
Tidak jauh dari tempat kita berhenti, tampak terlihat papan penunjuk jalan menuju ke arah Obyek Wisata Air Terjun "Niagara Mini" Kracaan. Artinya, tempat yang kita tuju sudah dekat.

Lalu, aku melihat jam tangan yang aku pakai dilengan kiriku. Dan, ternyata tidak terasa kalau kita sudah 45 menit bersepeda lamanya.

Aku menyemangati Zahier yang sudah nampak kelelahan karena bersepeda. "Zahier, kita sudah mau sampai lho. Itu di depan kita akan belok kanan menuju tempat wisatanya", ujarku bersemangat.

"Asyik, kita sudah mau sampai ya, bi?" jawab Zahier girang. Kitapun langsung melanjutkan bersepeda menuju obyek wisata yang sudah terlihat dekat itu.

"Alhamdulillah, kita sudah sampai, Zahier?" kataku kepada Zahier. "Ya, bi. Alhamdulillah ya, bi?" jawab Zahier sambil mengarahkan pandangannya ke obyek wisata itu..

Setelah membayar uang parkir Rp. 2.000, kita langsung berjalan kaki menuruni anak-anak tangga yang landai dengan menuntun sepeda menuju lokasi air terjun "Niagara Mini" Kracaan.

"Subhanalloh, begitu indah air terjun yang ada di obyek wisata ini", ujarku di dalam hati. Konon, oleh sejumlah banyak orang, air terjun di Kracaan disebut sebagai miniaturnya Air Terjun Niagara yang berada di perbatasan Kanada dan Amerika Serikat.

Sudah 30 menit kita berdua berjalan-jalan berkeliling menikmati indahnya obyek wisata di Kracaan. Tanpa disadari, kita sudah berada di ujung senja, yang mengabarkan petang akan segera datang. Maka, kita berdua harus segera pulang dan kembali mengayuh sepeda penuh dengan perasaan cinta dan bahagia.

Karena, ini bukan hanya sekedar bersepeda. Tapi, ada cinta kita di ujung senja, yang akan terus melahirkan rindu, dan, pada akhirnya menggumpal abadi di kalbu.

Rumah Kayu, 28 Agustus 2020

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun