Kita semua pasti pernah merasa bangga ketika kita bisa melakukan banyak hal sekaligus dalam satu waktu. Sambil mengetik sebuah laporan, mata sesekali melirik notifikasi WhatsApp, sembari tangan satunya memegang gelas kopi, lalu di sela-sela itu masih sempat scroll-scroll FYP TikTok. Rasanya keren, serba bisa, dan produktif sekali, bukan? Kita merasa kita adalah
si paling multitasking. Tapi pertanyaan pentingnya, apakah benar semua itu membuat kita menjadi pribadi yang bekerja lebih efektif? Atau jangan-jangan otak kita hanya sedang menipu diri kita sendiri?
KEMBALI KE ARTIKEL