Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Doa yang Dikabulkan...

12 Januari 2011   04:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:41 556 0
Dari obrolan ngalor-ngidul yang ga jelas juntrungannya, sampailah pada topik tentang temen yang mutasikan ke daerah Jayapura. Bagaimana kita yang di Jakarta sering meledeknya.  Apabila kami yang dijakarta sedang ngumpul-ngumpul, makan-makan atau bikin acara bareng, kami sering meneleponnya atau upload foto-foto kebersamaan kami dengan tujuan untuk "meledeknya". Mungkin cara kami bercanda agaak keterlaluan orang yang sedang sedih mendapat tugas ditempat yang tidak diinginkan (Bukan berarti Jayapura kotanya tidak bagus, tetapi kalau ditempatkan disana sudah pasti jauh dari keluarga, temen, dan lingkungan tempat biasa kita bergaul).

Baru-baru ini temen tersebut ditarik kembali untuk bertugas di Jakarta pada bagian yang personalia yang memiliki kewenangan untuk memindahkan atau menugaskan pegawai. Kini giliran kami yang kuatir karena kalau dulu dia sering kita ledek, sekarang "nasib" kami ada ditangannya. "DOA orang tersholimi (teraniaya) itu manjur, di kabulkan Allah" makanya jangan suka mensholimi orang, komentar salah seorang temenku.

Mendengar komentar tersebut, pikiran nakal saya mulai melantur, ada beberapa pertanyaan yang aku sendiri bingung menjawabnya...

    1. Benarkah statemen tersebut, bahwa doa orang tersholimi itu dikabulkan Allah? Betapa berbahagianya orang tersholimi karena disayang ALLAH, setiap permintaannya di kabulkan? dan kasian orang yang melakukan pen-sholiman karena dia tidak akan pernah dikabulkan doanya. Maka menurut saya kalau hal itu benar maka orang akan berebut untuk di sholimi, atau setidaknya saya akan meminta untuk di sholimi, agar doa saya dapat selalu dikabulkan Allah... .
    2. Kalau memang demikian adilkah Allah? Bukankah semua kejadian terjadi atas seijin Allah?
    3. Mungkinkah manusia menipu Allah? karena manusia dapat mengkondisikan dirinya menjadi pihak yang tersholimi dengan tujuan agar doanya dikabulkan?
    4. Ataukah pernyataan temen saya tersebut hanya pernyataan ngawur yang hanya asal bunyi dan tidak mempunyai dasar?
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun