Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Langkanya Celana Panjang

9 Februari 2012   06:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:52 183 0
"Dulu, kota kecil ini sangat santun, pakaiannya sopan-sopan, tapi aku sudah lupa kapan masa itu," ujar kakek yang memang sudah sangat tua. ketika itu sore hari aku sedang menemani kakek menikmati sore di beranda.

Kakek mengatakan dulu di kota kecil kami orang-orangnya sangat hebat, banyak yang pintar-pintar, memiliki banyak karya besar yang masih ada hingga kini, yang paling fenomenal adalah mereka mampu mengusir penjajah dimasa itu dengan kekuatan mereka sendiri.

"Bagaimana mereka bisa melakukan semua itu Kek?"

"Dengan Keyakinan."

"Keyakinan bagaimana itu Kek?"

"Keyakinan terhadap kebenaran (agama), dulu setiap orang menjalankan agama dengan benar sehingga mereka, istri mereka, anak laki-laki dan anak perempuan mereka tumbuh menjadi sosok yang bermartabat sehingga apapun yang mereka lakukan semuanya ridho, ketika mereka belajar Tuhan menjadikan ilmu ridho pada mereka, ketika mereka menjaga diri Tuhan menjadikan semua makhluk ridho pada mereka."

"Bagaimana dengan sekarang Kek?" Aku melihat raut wajah kakek meredup.

"Sekarang semuanya telah berubah, ajaran agama mulai banyak ditinggalkan yang menyebabkan banyak akhlak yang rusak."

"Apa salah satu yang menyebabkan rusaknya akhlak Kek?"

"Mulai langkanya celana panjang."

"Hah! ko bisa begitu Kek?"

"Dulu para wanita senang menggunakan rok untuk menutupi auratnya, lama kelamaan seiring perkembangan zaman rok mulai tergantikan dengan celana panjang jenis jeans termasuk yang ketat, pakaian para wanita pun mulai ketat. Disinilah awalnya kerusakan akhlak itu. Mereka berpakaian tapi (maaf) layaknya telanjang, seluruh lekuk tubuh mereka terlihat. Hingga yang lebih parah saat ini celana panjang mulai langka, hampir dimana-mana para wanita menggunakan celana pendek, yang dengan berani memperlihatkan (maaf) paha mereka yang tentu saja mengundang sahwat kaum lelaki. Seiring semua itu rasa hormat pada wanitapun mulai berkurang, pelecehan seksual, kekerasan sampai pemerkosaan."

"Kok bisa begitu Kek."

"Perhatikan Ayat ini "Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang."(Q.S.  Al Ahzab : 59) dan ayat"Wahai putra-putra Adam, janganlah sekali-kali kamudapat ditipu oleh setan sebagaimana ia (telah menipu orang tuamu Adam dan Hawa) sehingga ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga. Ia menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan kepada keduanya aurat mereka berdua."(QS Al-A'raf [7]:27). Maha benar ALLAH dengan segala firman-NYA, tapi manusia banyak yang ingkar."

Terdengar surau-surau melantunkan ayat-ayat, hari sudah magrib. Aku masih termenung oleh nasihat kakek, segera aku telpon Haura untuk memberitahukannya tentang hal itu, karena aku mencintainya dan ingin memperistrinya. Sebab kakek juga bilang kaum pria akan rusak kalau kaum wanitanya juga rusak.

.

nb, wtp 09 02 2012

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun