Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Terlalu Berpikiran Negatif tentang Ortu

10 November 2020   14:53 Diperbarui: 10 November 2020   15:36 77 11
Awalnya aku merasa keluargaku itu orang yang acuh dan gak peduli dengan keadaanku karena orangtua sibuk kerja dari pagi sampai malam. Saat saya duduk dibangku sekolah dulu selalu dicap murid yang bandel, mungkin saat itu aku ngelakuin suatu masalah karena ingin mencari perhatian dari guruku dan orangtua aku, namun ternyata aku salah sangka dengan orangtuaku karena aku membayangkan dengan membuat masalah aku akan mendapatkan perhatian dari orangtua tapi orangtua saat diberitahu kalau aku membuat masalah mereka acuh dan tidak peduli mau bagaimana disekolah dan dihukum apa dengan guruku. selain itu aku mengalami kecelakaan sampai luka parah namun tidak dihiraukan dan diperhatikan sama sekali. Kadang aku iri melihat temanku begitu diperhatikan dengan orangtuanya, saat dia kecelakaan orangtuanya langsung membuatkan banten ngulapin (upacara memanggil arwah ditempat kejadian). Upacara ngulapin ini adalah upacara memanggil arwah di Bali, karena diyakini setelah kita jatuh arwah kita ada ditempat kejadian maka harus dibuatkan upacara agar arwah kembali lagi kebadan kasar dan tidak akan terjadi kecelakaan lagi pada orang yang mengalaminya. Entah itu sugesti atau bagaimana ya... aku gak tahu kenapa sebulan sekali selalu saja aku mengalami kecelakaan, karena berkali-kali mengalami kecelakaan tante ku langsung buatkan banten pengulapan dan langsung mengupacarai aku. Semenjak itu tidak pernah lagi aku mengalami kecelakaan. Setelah itu aku mengalami sakit tipus, penyakit ini benar-benar menyiksaku. Bibir sudah pucat, tiap makan selalu aku muntahkan, dan setiap turun dari tempat tidur berasa mau pingsan, aku berfikir apakah aku mau mati? selama sakit aku rawat jalan, tapi tidak seperti yang kalian bayangkan ya... orangtua aku tetap sibuk kerja sehingga aku sakit tapi mengurusi diri sendiri. Hingga saat parah dan dilarikan kerumah sakit, ingin aku di rawat dirumah sakit tapi orangtua aku tidak mengizinkan. Saat dirumah sakit aku ngadu dengan dokter bahwa dirumah semua sendiri ngurusin, gimana bisa bedrest dok? kemudian orangtua aku bilang "iya nanti bedrest dirumah aja." Akhirnya aku pulang dan dirawat walaupun gak maksimal tapi setidaknya bisa siapin makanan pagi,siang, sore dimeja disamping tempat tidur aku. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun