Mohon tunggu...
KOMENTAR
Raket Pilihan

Davis Cup Finals 2023: Italia dan Serbia Lolos ke Semifinal

24 November 2023   18:20 Diperbarui: 24 November 2023   18:59 442 1
Turnamen beregu tahunan terbesar di dunia, Davis Cup Finals 2023, semakin panas saja. Kamis (23/11/2023) lalu, tim Italia dan tim Serbia sama-sama lolos ke babak semifinal setelah menang atas lawan-lawan mereka.

Tim Italia terlebih dahulu mendapatkan tiket ke semifinal setelah menang atas tim Belanda dengan skor 2-1. Kedua tim tersebut mendapatkan jatah berkompetisi siang hingga sore hari.

Sedangkan tim Serbia tampil setelah itu. Diperkuat raja tenis dunia Novak Djokovic, tim Serbia menang 2-0 atas tim Inggris.

Babak puncak knock-out stage Davis Cup Finals 2023 diadakan di kota Malaga, Spanyol. Tepatnya berlangsung di venue arena olahraga indoor Palacio de Deportes Jose Maria Martin Carpena.

Babak perempat final berlangsung tanggal 21-23 November 2023, kemudian babak semifinal tanggal 24-25 November. Babak puncak dijadwalkan pada Minggu 26 November 2023 untuk menentukan tim terbaik yang berhak menyandang gelar juara dunia.


Tim Italia vs Tim Belanda

Tim Italia mengenakan kostum kaos berwarna biru dan celana putih. Sedangkan tim Belanda mengenakan kaos oranye dan celana putih.  

Di pertandingan tunggal pertama, Belanda meraih angka pertama setelah Botic van de Zandschulp menang atas Matteo Arnaldi dengan skor 6-7(6-8), 6-3, 7-6(9-7). Pertandingan kedua petenis berlangsung seru dan intens selama dua jam 48 menit, salah satu pertandingan terbaik di Malaga 2023.

Dalam hal peringkat, van de Zandschulp duduk di peringkat 51 ATP sedangkan Arnaldi peringkat 44 ATP. Tetapi petenis 28 tahun itu pernah duduk di posisi 22 ATP yang ia capai tahun 2022 lalu dengan pencapaian terbaik di level grand slam sebagai perempatfinalis US Open 2021.

Arnaldi, 22 tahun, menjadi salah satu the rising star tenis Italia. Di sepanjang tahun 2023 ini catatannya lumayan apik. Awal tahun 2023 peringkatnya masih di posisi 134 dunia dan kini sudah bertengger di posisi 44 dunia.

Peringkat tersebut ia capai setelah menjuarai tiga turnamen ATP Challenger di Spanyol dan Jerman, serta menjadi semifinalis di turnamen ATP 250 di Kroasia. Di grand slam US Open 2023 lalu, ia membuat kejutan ketika melaju ke babak 16 besar sebelum dihentikan oleh unggulan teratas Carlos Alcaraz Garfia (Spanyol).

Maka dari itu Arnaldi diturunkan sebagai tunggal pertama, bukannya Jannik Sinner. Karena ia punya peluang besar memenangkan pertandingan melawan van de Zandschulp.


Sayangnya meski sebenarnya pertandingan berlangsung imbang, Arnaldi harus mengakui keunggulan van de Zandschulp. Bisa jadi van de Zandschulp lebih unggul dalam aspek mental, khususnya ketika berada dalam situasi kritis di set ketiga ketika kedudukan 6-6.

Sesi tie break di set penentuan memang sangat mendebarkan baik bagi petenis ataupun audiens. Apalagi kedua petenis saling mengejar poin sejak 1-1, 2-2, hingga 6-6 dan 7-7.

Pertandingan berakhir setelah backhand dua tangan Arnaldi justru keluar bidang permainan van de Zandschulp. Backhand Arnaldi sebenarnya cakep, sayangnya agak melebar.

Di tunggal kedua, Italia menurunkan Jannik Sinner yang baru-baru ini menjadi finalis ATP Finals 2023. Sedangkan Belanda menugaskan Tallon Griekspoor dengan harapan meraih satu angka.

Di atas kertas, Sinner jauh lebih unggul daripada Griekspoor. Bila merlihat peringkat ATP, Sinner duduk di peringkat empat ATP sedangkan Griekspoor 23 ATP.

Sebelum bertemu du Malaga, skor head-to-head mereka adalah 1-0 untuk keunggulan Sinner. Pertemuan terakhir mereka di turnamen ATP 500 ABN Amro Open 2023 di Rotterdam, Belanda, dimana pada waktu itu Sinner menang straight set 7-5, 7-6(7-5).

Sepanjang tahun 2023 ini, Griekspoor beberapa kali punya catatan yang bagus, antara lain memenangkan dua turnamen ATP 250 yaitu Tata Open Maharashtra di Pune, India, dan Libema Open di 's-Hertogenbosch, Belanda. Selain itu Griekspoor juga menjadi finalis ATP 500 Mubadala Citi DC Open.

Di ATP Masters 1000 Paris Masters awal November 2023 lalu, Griekspoor nyaris mengalahkan raja tenis Novak Djokovic (Serbia) di babak perdelapan final, hingga akhirnya menyerah dengan skor 6-4, 6-7(2-7), 4-6. Tapi petenis 27 tahun itu juga lumayan sering tersingkir di babak awal baik babak pertama atau kedua.

Jadi meski di atas kertas Sinner lebih unggul daripada lawannya, Griekspoor bukanlah petenis yang gampang dikalahkan. Benar saja, Sinner harus bertanding cukup intens di set pertama sebelum akhirnya menang 7-6(7-3), 6-1. Pertandingan kedua petenis tersebut berlangsung selama 73 menit.



Sinner menunjukkan kelasnya sebagai petenis Top 4 dunia. Petenis 22 tahun tidak gentar sama sekali menghadapi Griekspoor yang bermain agresif dan gesit.

Tampaknya Sinner mempelajari karakter permainan Griekspoor terlebih dahulu di set pertama, sebelum akhirnya menghajar lawan tanpa ampun di set kedua. Griekspoor mampu bermain cepat, no wonder ia nyaris mengalahkan Djokovic di Paris Masters.

Sinner sempat memimpin 5-0 sebelum Griekspoor berhasil meraih angka pertamanya di set kedua dengan love game. Tapi itu juga sekaligus menjadi angka terakhir bagi Griekspoor karena di gim ketujuh Sinner giliran memegang servis.

Di gim terakhir itu, Sinner membalasnya dengan love game pula. Pertandingan berakhir setelah Griekspoor gagal melakukan service return dimana pukulan cross-court backhand-nya terlalu melebar dan dinyatakan keluar.

Sinner menyumbang satu angka, membuat skor sementara Italia-Belanda imbang 1-1. Pertandingan nomor ganda menjadi penentu.

Sebagai informasi, kapten tim Belanda adalah Paul Haarhuis yang merupakan mantan petenis top ATP tahun 1990an dan pernah enam kali juara grand slam nomor ganda putra. Sedangkan tim Italia dipimpin oleh Filippo Volandri, mantan petenis Top 25 ATP di tahun 2000an.

Kapten tim memilih Sinner dan Lorenzo Sonego untuk turun di pertandingan penentuan tersebut, Meski tim Italia punya Simone Bolelli yang jauh lebih jago bermain di nomor ganda. Ternyata pilihan Volandri tidak salah, kedua petenis itu mampu menang atas ganda Belanda Griekspoor / Weskley Koolhof straight set 6-3, 6-4.

Padahal Koolhof adalah salah satu petenis spesialis ganda terbaik saat ini, duduk di peringkat 8 ATP untuk nomor ganda. Ia sudah punya belasan gelar juara, termasuk satu gelar grand slam Wimbledon 2023 (bersama Neal Skupski dari Inggris) dan Nitto ATP Finals 2020 (bersama petenis Kroasia Nikola Mektic).

Entah mengapa Belanda juga memilih petenis tunggal Griekspoor untuk turun di nomor ganda. Padahal ada Jean-Julien Rojer yang merupakan pemegang tiga gelar grand slam nomor ganda putra.



Kemenangan Sinner/Sonego di nomor ganda membuat Italia menang 2-1 atas Belanda dan berhak maju ke babak semifinal. Lawan mereka di babal semifinal adalah tim Serbia yang menang atas juara sepuluh kali tim Inggris dengan skor 2-0.


Tim Serbia vs Tim Inggris

Tim Inggris sebenarnya diperkuat oleh Andy Murray, jawara grand slam tiga kali dan merupakan salah satu petenis "Big Four" (terdiri dari Novak Djokovic (Serbia), Roger Federer (Swiss), Rafael Nadal (Spanyol) dan Murray). Sempat ada kabar bahwa Murray akan dipertemukan dengan Djokovic di Malaga.

Sayang sekali Murray memutuskan mundur beberapa hari sebelum turnamen Davis Cup Finals 2023 dimulai. Ia mengalami cedera pundak ketika sedang menjalani latihan. (sumber: The Guardian)

Padahal pertandingan mereka pastinya bakal menjadi magnet yang luar biasa bagi turnamen tersebut. Tapi mau bagaimana lagi, cedera tak diingini tapi juga tak bisa dihindari. Kapten tim Inggris Leon Smith memutuskan mengganti Murray dengan Liam Broady yang berperingkat tunggal 103 ATP.

Tidak hanya Murray, ternyata Dan Evans juga mundur dari tim Davis Cup Inggris. Petenis peringkat 38 ATP itu mengalami cedera betis kanan ketika sedang bertanding melawan Frances Tiafoe (Amerika Serikat/AS) di babak pertama turnamen ATP 500 Erste Bank Open Wina, Austria, akhir Oktober 2023 lalu. (sumber: Independent)

Evans digantikan oleh Joe Salisbury yang merupakan petenis spesialis ganda. Baru-baru ini ia menjadi juara ATP Finals 2023 bersama petenis AS Rajeev Ram.

Harapan Inggris kini bertumpu pada Cameron Norrie dan petenis muda Jack Draper. Norrie yang merupakan petenis nomor satu Inggris sebenarnya juga belum seratus persen pulih dari cedera lutut kirinya. Gegara cedera tersebut, ia sempat mundur dari ATP Masters 1000 Paris Masters pada Oktober 2023.

Draper, petenis nomor empat Inggris peringkat 60 ATP, tampil sebagai tunggal pertama. Petenis berbakat berusia 21 tahun itu punya pencapaian yang lumayan di sepanjang tahun 2023 ini. Antara lain finalis ATP 250 Sofia, semifinalis ATP 250 Adelaide International 2 dan babak 16 besar ATP Masters 1000 Indian Wells dan grand slam US Open.

Di pertandingan tunggal pertama, Draper menghadapi Miomir Kecmanovic yang berperingkat 55 dunia. Pencapaian terbaik Kecmanovic, 24 tahun, sepanjang tahun 2023 adalah runner-up di dua turnamen ATP 250 yaitu Estoril Open dan Delray Beach.

Pertandingan antara Draper melawan Kecmanovic berlangsung sangat intens dan dramatis. Pada akhirnya setelah dua jam dua menit, Kecmanovic memenangkan pertandingan dengan skor 7-6(7-2), 7-6(8-6).



Pertandingan kedua petenis menarik, karena masing-masing petenis sama-sama berambisi untuk memenangkan pertandingan. Draper menjadi harapan utama bagi tim Inggris untuk meraih angka kemenangan pertama.

Karena tim Serbia menurunkan Djokovic sebagai tunggal kedua, kemenangan Draper menjadi sangat penting bagi tim Inggris. Apabila Draper menang, maka itu akan mempermudah langkah Norrie di pertandingan tunggal kedua.

Di atas kertas, Djokovic kemungkinan besar memenangkan pertandingan tunggal kedua. Kondisi Norrie yang belum sepenuhnya pulih dari cedera membuat peluangnya memenangkan pertandingan sangat kecil. Apalagi Norrie juga belum pernah menang atas Djokovic dari tiga pertemuan sebelumnya.

Apabila Draper memenangkan pertandingan tunggal pertama, apapun hasil Norrie ketika melawan Djokovic baik menang atau kalah tidak menjadi masalah. Di pertandingan ganda atau penentuan, Tim Inggris punya pemain ganda Salisbury / Neal Skupski yang levelnya jauh di atas tim Serbia. Bahkan levelnya masih di atas ganda Djokovic / Dusan Lajovic yang sudah direncanakan akan turun di nomor ganda.

Tapi apa daya, Draper akhirnya menyerah setelah berjuang sekuat tenaga. Tim Inggris pastinya gelisah dengan hasil tersebut karena merasa semakin jauh dari harapan.

Pada akhirnya Djokovic menang straight set atas Norrie dengan skor 6-4, 6-4 selama 1 jam 41 menit. Penampilan Norrie sepanjang pertandingan tidaklah buruk. Petenis kidal berusia 28 tahun itu sempat memberikan perlawanan berarti di gim ketujuh set pertama dan gim kelima set kedua meski akhirnya harus menyerah.



Kemenangan Djokovic atas Norrie membuat angka kemenangan tim Serbia terhadap tim Inggris menjadi 2-0 dan berhak maju ke semifinal. Karena tim Serbia sudah pasti menang, maka nomor ganda disepakati tidak dipertandingkan.

Tentu saja hasil itu membuat tim Serbia diliputi kebahagiaan. Strategi mereka di babak perempat final berhasil dan membuka jalan untuk merebut trofi kedua. Tim Serbia terakhir juara Davis Cup tahun 2010 lalu.

Sebaliknya, kekalahan tim Inggris pastinya membuat mereka kecewa. Apalagi tim Inggris sedang membidik gelar Davis Cup kesebelas setelah terakhir juara di tahun 2015.

Di babak semifinal yang dijadwalkan Sabtu (25/11/2023), tim Serbia akan bertemu dengan tim Italia. Pertandingan kedua tim tersebut diprediksi bakal seru karena kemungkinan terjadi pertandingan ulangan babak final ATP Finals 2023 antara Djokovic melawan Sinner.

***

Sumber data dan informasi: Davis Cup, ATP Tour

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun