Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Ganjar Pranowo: Bapak Perubahan Jawa Tengah

12 Juli 2022   15:04 Diperbarui: 12 Juli 2022   15:06 1564 5
Ganjar Pranowo telah menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama hampir 10 tahun, alias 2 periode. Selama itu pula ia menjadi sosok sentral perubahan di daerah tersebut.

Sepuluh tahun bukanlah waktu yang sebentar dalam merubah suatu daerah. Tentunya bukan perkara yang mudah bagi Ganjar Pranowo untuk bisa melaksanakan misi besarnya demi wajah Jawa Tengah yang lebih segar.

Memimpin sejak tahun 2013 lalu, Ganjar dihadapkan dengan sekelumit persoalan yang membelenggu Jawa Tengah.

Beberapa di antaranya adalah pungli, rumitnya birokrasi pemerintahan, pendidikan yang tidak merata, dan masih banyak lagi.

Masalah-masalah tersebut telah mengakar di banyak sektor penghidupan masyarakat Jawa Tengah, dan butuh energi yang besar untuk bisa mengatasi masalah tersebut.

Khusus pungli saja misalnya, dalam lima tahun pertama, Ganjar telah melakukan banyak cara demi momok ini tidak lagi ada di tataran masyarakat.

Salah satu cara ampuh Ganjar dalam mengatasi pungli adalah dengan memperbaiki birokrasi di pemerintahan Jawa Tengah.

Perbaikan pun dilakukan secara menyeluruh, hingga ke lini terendah dalam sistem birokrasi. Hasilnya, pada periode kedua, Ganjar telah bisa menata sistem pemerintahan yang ramah dan bersih dari pungli.

Ini juga kemudian menjadi prestasi Ganjar yang membawa Jawa Tengah meraih penghargaan antikorupsi dari KPK sejak tahun 2015 silam.

Tidak hanya itu, sistem birokrasi yang ia bangun itu juga berhasil mendongkrak investasi asing untuk Jawa Tengah, yang mana tahun 2019 silam, nominalnya mencapai Rp200 triliun lebih.

Investasi-investasi tersebut tersebar dalam 13.519 proyek dan tentunya menyerap banyak tenaga kerja yaitu dengan jumlah 578.612 orang yang ada di Jawa Tengah.
Jika dilihat dari segi infrastruktur, beberapa proyek di Jawa Tengah menunjukkan progres yang signifikan.

Misalnya di bidang infrastruktur perhubungan, ada tiga bandara yang proses pembangunannya dikebut, yaitu Bandara Jenderal Soedirman Purbalingga, Bandara Dewandaru Karimunjawa, dan Bandara Ngloram Cepu Blora.

Masalah lain yang dihadapi Ganjar di Jawa Tengah adalah tingginya angka kemiskinan dan rendahnya persentase pencapaian akses pendidikan yang merata di Jawa Tengah.

Kemiskinan dan pendidikan kemudian segaris lurus dalam satu kendali masalah yang mengakar di Jawa Tengah.

Sebab bagi dia, salah satu cara ampuh mengentaskan kemiskinan adalah dengan memperbaiki akses dan kualitas pendidikan.

Demi membantu mereka yang kurang mampu, tahun 2018 silam Ganjar pun menggerakkan dua program sekaligus. Dua program tersebut adalah bedah rumah warga miskin dan penggratisan SPP pelajar SMK, SMA, dan SLB Negeri se Jateng.

Dua program ini adalah cara jitu untuk menekan angka kemiskinan. Sebab selain menggratiskan SPP, Ganjar juga membangun satu sekolah khusus untuk pelajar kurang mampu. Sekolah itu yakni SMK Negeri Jawa Tengah.

Sekolah itu kemudian menjadi sentra pendidikan, pelatihan, bagi masyarakat yang kurang mampu, difabel dan orang-orang yang selama ini dikerdilkan keadaan.

Program ini serta merta berhasil. Kini, pelajar kurang mampu tak perlu lagi risau dengan masalah pendidikan. Sebab faktor ekonomi bukan lagi kendala untuk bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Begitu juga dengan warga miskin, sejak 2018 hingga kini ada belasan hingga puluhan ribu rumah masyarakat yang dibedah dan mendapatkan fasilitas hidup yang layak. Ini termasuk pencapaian Ganjar yang luar biasa, hingga dirinya dilirik pemerintah pusat.

Kebijakan lain yang juga turut membuat Ganjar menjadi sentra perubahan di Jawa Tengah adalah pemerataan hak untuk perempuan dan kaum disabilitas.

Selama menjabat, Ganjar kadung memberikan ruang yang luas bagi perempuan, baik itu di sektor pemerintahan maupun sektor non formal.

Kebijakan Ganjar ini pula yang mengantarkan Jawa Tengah meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tahun 2021.

Penghargaan tersebut diberikan kepada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah sebagai bentuk pengakuan atas komitmen dalam upaya mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender melalui strategi Pengarusutamaan Gender.

Capaian Ganjar dalam program kesetaraan gender di daerahnya patut diapresiasi dengan banyaknya kebijakan-kebijakan yang dilahirkan untuk para kaum ibu di Jawa Tengah.

Adapun deretan kebijakan Ganjar tersebut adalah pertama, pendampingan bagi pekerja perempuan sektor informal untuk mendapat fasilitas BPJS Kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan.

Kedua, mendorong perekonomian kreatif dengan menyediakan modal khusus untuk perempuan pedagang pasar dan pelaku industri kecil rumahan saat pandemi.
 
Ketiga, pembuatan Sekolah Cerdas Perempuan Masa Kini atau Serat Kartini. Keempat, berkolaborasi dengan organisasi masyarakat mengatasi masalah kekerasan terhadap perempuan, dan masih banyak program lainnya.

Kemudian untuk kaum difabel, Keseriusan Ganjar memberikan hak hidup yang layak bagi kaum difabel telah ia mulai sejak awal memimpin Jawa Tengah. Mulai dari membangun fasilitas umum yang inklusif, hingga membuka lapangan pekerjaan di pemerintahan untuk kaum difabel.

Memang, secara hukum kaum difabel harusnya mendapat hak yang sama di mata negara. Namun faktkanya di banyak daerah kadang abai, sehingga masalah yang dialami masyarakat berkebutuhan khusus ini tak kunjung teratasi.

Ganjar pun malu, ia sedih saat tahu kantor pemerintah dan fasilitas umum belum ramah difabel. Berkaca pada kondisi demikian, ia lantas gerak cepat memenuhi satu persatu kebutuhan yang selama ini tidak bisa dinikmati kaum difabel.

Pelan-pelan kondisi yang ada di hadapan matanya diperbaiki. Mulai dari membangun fasilitas umum yang inklusif hingga menerima kaum difabel bekerja di pemerintahan sesuai dengan kualifikasi kondisi fisik yang mereka alami.

Keseriusan Ganjar mengembangkan potensi kaum difabel pun mencapai puncaknya. Tahun ini, Ganjar bersama DPRD Jawa Tengah edang mematangkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang penyandang disabilitas.

Harapan dirinya pada Raperda Penyandang Disabilitas ini adalah demi bisa memberi kemudahan aksesabilitas lebih banyak bagi para difabel. Seperti akses bangunan, jalan, usaha hingga pendidikan.

Pola yang ia bangun adalah dengan melibatkan kekuatan di luar pemerintah. Antara lain CSR, kelompok komunitas peduli sampai dengan Baznas. Dimana salah satu kegiatannya adalah memberikan pelatihan. Seperti yang sedang berjalan, pelatihan dilakukan dengan menggandeng Baznas dan dilaksanakan di SMK Negeri Jawa Tengah.

Tidak hanya itu, pengembangan bakat Difabel di Jawa Tengah juga diwujudkan Ganjar dengan menjadikan Semarang sebagai tuan rumah Pekan Special Olympics Nasional atau Pesonas tahun 2022.

Pada ajang ini, kaum disabilitas se Indonesia unjuk kebolehan, dan kemampuan pada cabang olahraga yang tersedia di kompetisi ini, dan Jawa Tengah keluar sebagai juara umum.

Pemberian ruang yang luas untuk perempuan dan pemenuhan hak yang inklusif untuk kaum Difabel ini tentu telah mempertegas perubahan-perubahan di Jawa Tengah.

Apa yang Anda baca di atas hanya sederet perubahan yang telah diciptakan Ganjar di Jawa Tengah. Namun dengan semua apa yang telah ia lakukan, Ganjar pun pantas dicap sebagai Bapak Perubahan Jawa Tengah.(OKE)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun