Proses pengolahan sagu menjadi bahan makanan yang dapat dikonsumsi melibatkan beberapa tahap. Pertama, batang pohon sagu dipotong dan dipecah untuk mengambil isi dalamnya. Kemudian, isi tersebut direndam dan diperas untuk menghasilkan pati sagu. Pati sagu kemudian diendapkan dan dikeringkan menjadi butiran-butiran kecil yang siap digunakan.
Sagu memiliki nilai gizi yang tinggi karena mengandung karbohidrat kompleks dan serat. Selain itu, sagu juga memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat sebagai bahan baku berbagai jenis makanan dan minuman tradisional, seperti papeda di Papua, sagu gula merah, dan makanan ringan berbahan dasar sagu.
Meskipun kini nasi telah menjadi makanan pokok utama di Indonesia, sagu tetap diolah dan dikonsumsi sebagai bagian dari warisan kuliner Indonesia. Keberadaannya sebagai makanan asli Indonesia sebelum kedatangan nasi menunjukkan pentingnya sagu dalam sejarah dan budaya kuliner Indonesia.