Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Bocah Pengamen Warnai Malam Tembilahan di Tengah Waspada Covid-19

29 Maret 2020   23:58 Diperbarui: 30 Maret 2020   00:17 68 0
Empat orang bocah itu tanpa resah dan risau disaat semua manusia secara gelobal dipanikkan dengan pencegahan pendemi Corona.

Bocah itu dgn santai memetik senar gitar mulai menemani para pengunjung warung kopi di pasar pagi simpang tiga jalan M Boya Tembilahan.

Suara lirik lagu berjudul 'seberkas kasih' ciptaan Alm Nike Ardilla dilantunkan dgn wajah riang gembira berharap recehan dari pengunjung warung kopi.

Lantunan lagu dan bunyi senar gitarpun mulai memasuki telinga. Walaupun petikan gitar dan suaranya tak senada, namun mereka mempunyai harapan berharap recehan demi receh berpindah tangan.

Namun ini bukan soal suara bocah itu, mereka anak usia sekolah yang seharusnya berada di rumah, belajar di rumah mengantisipasi diri dari kontaminasi objek yg terindikasi Corona.

Bro, kata saya memanggil bocah itu, suaranya kuatkan ya, kalian adalah seniman jalanan. Ini uang jangan beli yang macam2. Jangan beli lem ya, ucap saya.

"Makasih ya bg," balas bocah itu dan mulai menenteng gitarnya mencari uang receh lain ke warung sebelah.

Waktu itu saya dan teman saya lagi menunggu nasi kuning yang kami pesan untuk makan malam. Tiba-tiba muncul empat orang bocah pengamen itu.

Yg jdi perhatian kami, disaat kewaspadaan pendemi virus, bocah itu masih berkeliaran mengumpulkan recehan. Tentu ini mengundang reaksi dan mengiris hati. Dimana standar kewaspadaan pemerintah menyelesaikan persoalan sosial ini.

Memang saat ini pemerintah bersama stakaolder sedang bekerja mengikuti perintah Polri untuk menghimbau warga agar tidak berada ditempat keramaian. Namun, tidak semua mengindahkan intruksi ini, seperti contohnya anak usia sekolah itu yg seharusnya secara produktif berada di rumah.

Kita tidak menyalahkan pemerintah serta bocah itu, mereka adalah seniman jalanan yang butuh peran dari orang tua bocah itu. Butuh pengawasan disaat pemerintah telah mengeluarkan maklumat waspada pendemi Corona.

Mereka adalah seniman, generasi penerus. Jangan dipatahkan apalagi mengkibiri. Siapa sangka kelak mereka jadi musisi hebat, siapa sangka mereka jadi pejabat besar.

Mari peduli dengan cara menesehati.

Penulis: Daud M Nur

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun