Ombak-ombaknya melambai dengan suaranya memanggil-manggil
Tiupan angin yang selalu saja menjadi bahan pembicaraan antara mereka para petualang
Kau yang terlelap karena cinta, aku kehilangan kesadaranku
Dalam imajinasi, ku buat kapal agar kau tak sendiri
Lengkap dengan tiang-tiangnya juga layarnya
Bersama keindahannya, burung-burung camar meniupkan seruling dengan nyanyian paling wajar
Cakrawala dan lautan jiwamu
Mengarahkan ku dengan lembut namun penuh dengan gelora
Begitu dahsyatnya!
Dibalik matamu, langit malam bertabur gugus bintang
Bersama derasnya arus gelombang
Kau berbisik serupa angin memberi perintah! Bersamamu lebih jauh lagi